JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melihat jenis transaksi nasabah mulai bergeser dari konvensional menjadi digital. Hal ini terbukti dari nilai transaksi BNI mobile banking lebih besar dari ATM selama 2022.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan, nilai transaksi BNI mobile banking sepanjang 2022 sebesar Rp 802 triliun, tumbuh 30,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pertumbuhan nilai transaksi BNI mobile banking ini didorong oleh peningkatan jumlah pengguna BNI mobile banking yang pada 2022 mencapai 13,6 juta atau tumbuh 26,1 persen yoy.
Baca juga: BNI Cetak Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Sejarah pada 2022, Ini Kunci Suksesnya
Nilai transaksi tersebut, kata dia, jauh melampaui nilai transaksi melalui ATM yang sebesar Rp 676 triliun. Dengan jumlah transaksi mencapai 597 juta atau tumbuh 37,6 persen yoy.
"Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah BNI terus menshifting transaksinya dari platform konvensional ke platform digital. Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI mobile banking sebagai one stop financial Solutions bagi nasabah," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Laba Bersih BNI 2022 Tumbuh 68 Persen Jadi Rp 18,31 triliun
Sementara dari segmen wholesale banking, BNI memiliki BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non-perorangan secara digital dan mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi.
Sepanjang 2022, tercatat jumlah pengguna BNIDirect tumbuh 24,9 persen yoy menjadi 100.000 pengguna, diikuti oleh pertumbuhan volume transaksi sebesar 47 persen yoy atau setara Rp 6.168 triliun, dengan jumlah transaksi yang juga meningkat 18,4 persen yoy atau mencapai 764 juta transaksi.
"BNI fokus menggarap potensi bisnis nasabah di setiap aspek, dengan konsisten meningkatkan kapabilitas digital untuk mengembangkan berbagai solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah," ucapnya.