Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Pelemahan IHSG Diproyeksi Berlanjut Hari Ini

Kompas.com - 26/01/2023, 06:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (25/1/2023) kemarin ditutup melemah. Tercatat indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 30,92 poin atau 0,45 persen ke 6.829,93.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola sideway dengan potensi tekanan terbatas. Musim rilis kinerja 2022 yang telah dimulai akan mewarnai IHSG ke depan.

"Namun adanya risiko koreksi wajar yang disebabkan oleh masih tercatatnya capital outflow secara ytd tetap harus diwaspadai oleh para investor," ujar dia, dalam risetnya, Rabu.

Baca juga: IHSG Lagi-lagi Ditutup Melemah, Sektor Energi Terkoreksi Paling Dalam

Adapun pada sesi perdagangan Kamis (26/1/2023) hari ini, IHSG berpotensi kembali terkoreksi. Menurutnya, IHSG hari ini diprediksi akan bergerak pada rentang 6.714-6.921.

"Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi," katanya.

Adapun pada perdagangan hari ini, William menyebutkan, saham-saham yang menarik untuk dicermati ialah, UNVR, BBNI, GGRM, AALI, BBCA, SMGR, AKRA, dan BSDE.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG hari ini akan kembali melemah. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan melanjutkan pembentukan wave b dengan penurunan untuk menguji support di 6.773.

Baca juga: Menilik Prospek Pasar Saham di Tahun Kelinci Air

"Yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 38,2 persen dari wave a dan garis SMA-20," katanya.

Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.820, 6.773, dan 6.691. Sementara level resisten berada pada 6.908, 6.968, dan 7.064.

Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, INDF (take profit), ITMG (trading buy), MDKA (buy on weakness), TBIG (speculative buy), dan TKIM (hold).

Baca juga: Selain Aset Tommy Soeharto, Saham Jumbo Jiwasraya Juga Belum Laku Dilelang

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com