Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Minyak AS Naik di Bawah Ekspektasi, Harga Minyak Mentah Dunia Bergerak Tipis

Kompas.com - 26/01/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia bergerak tipis pada perdagangan Rabu (25/1/2023) waktu setempat, atau Kamis pagi waktu Indonesia/ WIB. Pergerakan minyak dibayangi rilis persediaan cadangan minyak mentah AS yang menunjukkan peningkatan yang lebih kecil.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent menetap pada level 86,12 dollar AS per barrel atau turun 1 sen, sementara harga West Texas Intermediate (WTI) menetap pada level 80,15 dollar AS per barrel, atau naik 2 sen.

Benchmark Brent turun 2,3 persen dan kontrak berjangka WTI tergelincir 1,8 persen pada perdagangan Selasa, setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi pada Januari selama tujuh bulan berturut-turut. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.

Baca juga: Hati-hati, Pelemahan IHSG Diproyeksi Berlanjut Hari Ini

"Akhir hari ini, pasar mulai sedikit lebih cemas tentang ekonomi dan hal-hal seperti itu. Kekhawatiran utama saat ini adalah kehancuran permintaan karena perlambatan ekonomi,” kata analis Mizuho Robert Yawger.

Harga WTI sempat naik lebih dari 1 dollar AS per barrel pada perdagangan Rabu setelah Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS naik 533.000 barrel pada Minggu lalu menjadi 448,5 juta barrel.

"Pasar menganggap laporan tersebut agak mendukung," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.

Baca juga: Investor Asing Catat Jual Bersih, Simak Daftar 10 Saham yang Palin Banyak Dilepas

“Jika kita melihat minyak mentah, kenaikan stok jauh lebih kecil dari yang diantisipasi, dan itu menimbulkan kekhawatiran tentang keterbatasan pasokan. Tidak ada pasokan cadangan, seperti yang biasa kami lakukan, karena Cadangan Minyak Strategis sangat banyak,” lanjut Flynn.

Harga minyak mentah telah menguat sepanjang tahun 2023, dengan patokan global minyak mentah Brent mencapai 89 dollar AS per barrel minggu ini. Kenaikan ini merupakan yang pertama kalinya sejak awal Desember sejak berakhirnya pengendalian Covid-19 di China dan harapan bahwa kenaikan suku bunga AS akan segera berkurang.

Dari sisi pasokan, volume akan tetap stabil karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, atau OPEC+, kemungkinan akan mendukung tingkat produksi saat ini pada pertemuan 1 Februari mendatang.

Baca juga: Gugatan Meikarta Terhadap 18 Pembeli Apartemen yang Dinilai Tak Masuk Akal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com