Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Mulyani Atasi Pandemi: Vaksin Belum Produksi, tapi Kita Sudah Kontrak

Kompas.com - 26/01/2023, 13:47 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita terkait masa-masa pemerintah berupaya menangani pandemi Covid-19 di tengah tingkat penularannya yang tinggi. Kala itu, salah satu kunci pengendalian penularan adalah vaksinasi.

Menurutnya, ketika Covid-19 menyerang, dia menekankan kepada Menteri Kesehatan, baik kala itu dijabat Terawan Agus Putranto maupun saat berganti ke Budi Gunadi Sadikin, bahwa terlepas apapun kondisi keuangan negara, harus dilakukan upaya untuk mengatasi pandemi.

"Kita sudah menyampaikan, tidak boleh dalam situasi pandemi ada alasan tidak bisa melakukan tindakan apapun hanya karena enggak ada uang, karena itu akan pasti memperburuk. Jadi waktu itu berapapun yang dibutuhin kita akan sediakan," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

"Memang waktu itu dokter Terawan sempat tanya 'Bu benar punya duit?'. 'Kita cariin uangnya, bapak fokus mengenai penanganan pandeminya'. Karena memang itu adalah multi-front battle yang kita hadapi," lanjut dia.

Baca juga: Doa Sri Mulyani hingga Erick Thohir untuk Megawati yang Ultah ke-76

Maka ketika posisi menteri kesehatan dipimpin oleh Budi Gunadi, Sri Mulyani menekankan padanya, bahwa berapapun pendanaan yang dibutuhkan, Kemenkeu akan menyediakannya, terutama dalam hal penyediaan vaksin Covid-19.

Saat itu, banyak negara yang berupaya untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Maka ketika produsen vaksin menawarkan kontrak terkait pengadaan vaksin, Indonesia bersedia untuk bekerja sama serta menyiapkan anggarannya, sekalipun vaksin tersebut belum diproduksi.

"Berapapun yang dibutuhkan kayaknya kita kasih aja, vaksin yang belum diproduksi aja sudah kita kasih kontrak, kasih duit. Kita bilang, pokoknya beli, barangnya belum ada waktu itu," kata dia.

"Astrazeneca itu belum keluar vaksinnya, dan itu mereka itu sudah menawarkan kontrak karena mereka harus punya kepastian berapa puluh atau ratus juta yang harus diproduksi," tambah Sri Mulyani.

Baca juga: APBN Biayai Pembangunan Perguruan Tinggi Islam Rp 9,6 Triliun, Sri Mulyani: Kita Jangan Tidak Mensyukuri Instrumen Sendiri...

 


Ia mengaku, tahun-tahun di masa pandemi bukanlah waktu yang mudah untuk dilalui. Semua tekanan dari sisi kesehatan dan ekonomi terjadi di sepanjang 2020, di mana pemerintah harus bisa membuat keputusan yang tepat di tengah situasi yang belum pernah terjadi.

"Jadi itu betul-betul comming from the real experience. Membuat keputusan yang kita kadang-kadang tidak cukup informasi, tapi harus dibuat dengan intuisi. Jadi kita juga unknown (tidak punya pengalaman), tapi intuitif mengatakan harus dilakukan, namun semuanya tentu dilakukan dengan niat baik," pungkasnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Tidak Ada Pembangunan Menunggu sampai Negaranya Kaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com