LAMONGAN, KOMPAS.com - Setelah melewati proses cukup panjang, perusahaan pengolahan limbah B3 dan non B3 yang dikelola PT Dowa Eco System Indonesia (DESI) di Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, akhirnya diresmikan.
Fasilitas pengelolaan limbah B3 dan non B3 terintegrasi ini diresmikan oleh Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirene bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, serta Direktur PT DESI Takanobu Tachikawa, Jumat (27/1/2023).
“Sampah sekarang tidak dianggap sebagai residu semata, tapi sebagai bahan baku yang digunakan kembali sebagai proses produksi,” ujar Rosa pada acara peresmian, Jumat.
Baca juga: Pangkas 3.414 Nomenklatur Jabatan Pelaksana, Menteri PANRB: Biar Lebih Lincah dan Tidak Rumit
Seiring hadirnya PT DESI di Lamongan, Rosa berharap akan tumbuh perusahaan pengelola limbah lain di Indonesia.
“Kehadiran PT DESI memang ditunggu-tunggu, sebab dengan kehadirannya diharapkan menjadi jalan keluar untuk menjadi tempat landfill limbah B3. Tidak banyak perusahaan pengelola limbah, melalui PT PPLI di Bogor dan PT DESI di Lamongan ini, menjadi pemantik atau mendorong industri seperti ini muncul,” terang Rosa.
Dalam kesempatan yang sama, Rosa mewakili Kementerian Lingkungan Hidup, juga meminta kepada manajemen PT DESI untuk taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk, menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
"Adanya pabrik pengolahan limbah, bisa membuat perusahaan-perusahaan penghasil limbah untuk taat sesuai Undang-Undang. Saya juga minta kepada PT DESI, untuk taat peraturan dan perundang-undangan. Kami juga sangat terbuka dari perusahaan dan investor untuk menerima complain,” kata Rosa.
Baca juga: Bos Samsung Indonesia Curhat ke Sri Mulyani, Khawatir Dampak Resesi
Presiden Direktur Dowa Holdings Co.Ltd yang menaungi PT DESI, Akira Sekiguchi mengaku, pihaknya sengaja mendirikan pabrik pengolahan limbah di Lamongan atas beberapa pertimbangan. Salah satu di antaranya, dari latar belakang pertumbuhan populasi dan ekonomi yang dinilai cukup stabil.
“Adanya fasilitas pengolahan limbah yang tepat seperti PT DESI, sangat penting untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kami berharap, peranan Dowa Group bisa berkontribusi dalam pembangunan Lamongan, Provinsi Jawa Timur dan kawasan Timur Indonesia,” ucap Akira.
Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menambahkan, hadirnya PT DESI dibutuhkan perusahaan/instansi dalam pengolahan limbah B3. Lokasinya yang mudah dijangkau baik dari segi jarak maupun biaya, serta komitmen dari perusahaan untuk pengelolaan limbah dengan baik, bakal memberikan peluang berusaha lebih kepada masyarakat Lamongan. Tidak hanya itu, juga bakal menjadikan Lamongan sebagai daerah unggulan investasi.
“Bagi Lamongan, ini menjadi iklim investasi dan perusahaan pengelolaan limbah ini bisa membantu industri di kawasan Pantura dan Jawa Timur. Hadirnya PT DESI akan mendukung semangat pembangunan berkelanjutan dan upaya pelestarian lingkungan di Lamongan, pembangunan lingkungan di Indonesia, yang pada akhirnya mampu mendukung pembangunan ekonomi dan ekologi di Lamongan,” tutur Yuhronur.
Baca juga: Harga Cabai Tinggi, BI Perkirakan Inflasi Januari 2022 Capai 0,39 Persen
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.