Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Manajemen Talenta Masa Kini

Kompas.com - 28/01/2023, 08:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAAT menghadapi kompetisi bisnis yang semakin tajam, kita menyadari betapa pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki. Sebab, masa depan organisasi ada di tangan mereka.

Namun pada kenyataannya, mendapatkan talenta-talenta terbaik bagi organisasi tidaklah mudah. Ada yang merasa bahwa kualitas sumber daya yang ada saat ini tidak seperti yang diharapkan.

Ada juga yang setelah menghabiskan dana cukup besar untuk menjaring talenta terbaik, nyatanya tidak dapat mempertahankan mereka hingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi organisasi.

Baca juga: Mencetak Pemimpin

Seyogianya, setiap divisi SDM perlu menyadari bahwa ruang lingkup tanggung jawab mereka bukan sekadar merekrut dan menjalankan pelatihan di perusahaan.

Manajemen talenta mencakup fokus yang jauh lebih luas dari hulu ke hilir. Adapun fokusnya mulai dari menemukan kebutuhan setiap unit bisnis, menggalang daya tarik organisasi untuk menarik talenta-talenta terbaik, merencanakan pengembangan para talenta sesuai strategi bisnis organisasi, sampai merencanakan strategi retensi mereka agar dapat memberikan kontribusi jangka panjang bagi organisasi.

Kita tahu bahwa biaya untuk mengganti posisi seseorang jauh lebih mahal daripada biaya yang harus dikeluarkan untuk mempertahankannya. Menurut Gallup, biaya rekrutmen suatu jabatan berkisar antara 150 hingga 200 persen dari gaji setahun pejabat tersebut.

Baca juga: Kembali ke Kantor pada 2023

Bayangkan, betapa besarnya kerugian organisasi bila talenta yang telah diperoleh dengan susah payah kemudian menghilang dari organisasi karena ia tidak mendapatkan apa yang ia cari dan butuhkan di sana?

Semenjak 10 tahun lalu, upaya manajemen talenta sudah lazim dilakukan perusahaan-perusahaan besar yang memang berorientasi kepada manusia. Namun, peningkatan daya saing dan posisi tawar para talenta saat ini diiringi dengan persaingan memperoleh talenta bagus yang juga semakin sengit. Maka, manajemen perusahaan juga perlu berstrategi lebih cerdik lagi untuk dapat memenangkan kompetisi.

Memperkuat manajemen talenta

Beberapa perusahaan yang relatif muda dan agresif memiliki pendekatan manajemen talenta yang berbeda. Menurut mereka, proses manajemen talenta konvensional yang melihat talenta hanya dari sudut pandang pengembangan SDM saja sudah ketinggalan zaman.

Baca juga: Tahun Baru, Kebiasaan Baru

Eileen RachmanDok. EXPERD Eileen Rachman
Saat ini, talenta juga perlu lebih dilihat dari sudut pandang marketing. Kalau biasanya marketing berfokus pada penjualan produk, di sini produk yang ditawarkan adalah karier.

Para perekrut dapat belajar bagaimana para ahli pemasaran berstrategi, mulai dari membuat segmentasi target pasar mereka, daftar “leads” yang bisa dihubungi, sampai melakukan kontak sebanyak mungkin dengan tujuan mencapai target. Target pencapaiannya adalah jumlah kandidat potensial yang dapat ditindaklanjuti oleh organisasi.

Perusahaan masa kini tak segan untuk mengampanyekan visi, misi, dan budaya organisasinya demi menggugah hati talenta-talenta terbaik. Semuanya berlomba untuk mendapatkan talenta terbaik meskipun yang bersangkutan masih bekerja di organisasi lain.

Untuk itu, para perekrut ini juga harus memahami bagaimana persepsi publik terhadap organisasi mereka dan mengemas organisasinya agar dapat menampilkan image yang tepat.

Tanggung jawab tidak berhenti setelah sukses memperoleh talenta yang baik. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana memberikan lahan yang tepat agar mereka dapat berkembang optimal. Sehebat-hebatnya new hire kita, dengan pengalaman dari perusahaan ternama sekalipun, pengembangan yang terstruktur baik melalui pelatihan formal maupun diskusi-diskusi intensif atasan dan bawahan tetap perlu terus dilakukan.

Baca juga: Membuat Dampak

Berikan tantangan yang dapat menggelitik minat pemain baru ini untuk terus mengeksplorasi segala potensi yang dimiliki dan mengimplementasikannya dalam lingkungan barunya tersebut. Bimbing ia untuk dapat terus mengembangkan, tidak hanya explicit knowledge, tetapi juga tacit knowledge yang dimilikinya.

Perusahaan yang membiarkan new hire-nya berjuang sendiri dan tidak memonitor bagaimana penyesuaian diri dan perkembangan mereka, tentu akan mengalami kerugian. Sebab, bisa saja rekrutan baru merasa tidak mendapatkan apa yang ia harapkan dan ingin segera berpindah ke tempat lain. Melihat komitmen organisasi dalam mengembangkan karyawannya juga akan memotivasi mereka untuk terus mengembangkan potensinya.

Banyak perusahaan yang menciptakan slogan-slogan indah terkait kultur mereka dan bangga mengumandangkannya sebagai representasi dari kulturnya. Sayangnya, slogan-slogan itu sering kali tidak benar-benar menggambarkan kebiasaan yang terjadi dalam organisasinya.

Baca juga: Berkembang di Tengah Kesibukan

Kenyataan seperti itu sering mengecewakan para new hire karena bagi mereka yang sangat mementingkan nilai kehidupan, kultur organisasi bisa jadi merupakan salah satu daya tarik awal ketika memilih untuk bergabung. Bagi organisasi pun, kesesuaian antara nilai hidup para talenta dan kultur organisasi akan menjadi suatu keuntungan.

Bayangkan, apa jadinya bila seorang individu yang sama sekali tidak percaya pada kekuatan servis dan perasaan manusia bergabung menjadi bagian dari organisasi yang menjadikan servis sebagai produk utamanya. Dari tahap awal inilah, seyogianya kita sudah mengukur apakah calon karyawan yang akan direkrut ini memiliki kecocokan kultural atau tidak.

Kultur sebagai motor penggerak perilaku individu sehari-hari dalam organisasi memang perlu terbaca secara transparan. Bagaimana cara kita merespons, bagaimana pengambilan keputusan dibuat, bagaimana penanganan konflik dilakukan, sehingga setiap insan dalam organisasi memiliki patokan perilaku-perilaku yang dapat diterima dan tidak dalam organisasi.

“Northstar” yang dituju bukan sekadar slogan yang memenuhi dinding maupun yang kerap dicetak di baju-baju seragam, melainkan selalu diterjemahkan dalam perilaku nyata.

“Ini bukan hanya tentang menjadi lebih baik. Ini tentang menjadi berbeda. Anda perlu memberi orang alasan untuk memilih bisnis Anda.” Tom Abbott


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KPK Kritik Pemanggilan PNS Milenial Pembocor Borok Bea Cukai

KPK Kritik Pemanggilan PNS Milenial Pembocor Borok Bea Cukai

Whats New
Daftar Angkutan Barang yang Boleh Melintas Selama Mudik Lebaran 2023

Daftar Angkutan Barang yang Boleh Melintas Selama Mudik Lebaran 2023

Whats New
Istri Kepala BPN Jaktim yang Pamer Kekayaan: Di Medsos Nggak Benar

Istri Kepala BPN Jaktim yang Pamer Kekayaan: Di Medsos Nggak Benar

Whats New
Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Whats New
Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Whats New
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Rilis
Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Whats New
Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Whats New
Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Work Smart
Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Earn Smart
Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Whats New
Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Whats New
Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Work Smart
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke