Hasil survei menunjukkan, dari sisi tenaga kerja, presentasi tenaga kerja terlatih pada perusahaan KB meningkat sebesar 1 persen dan pada perusahaan KITE meningkat sebesar 3 persen. Dari sisi investasi, terjadi penambahan investasi sebesar Rp 103 milliar pada perusahaan KB dan Rp 30,59 milliar pada perusahaan KITE.
Sementara untuk indirect economic activity, pada 2021 terjadi peningkatan jumlah dan jenis usaha di sekitar perusahaan penerima fasilitas KB dan KITE secara regional.
Baca juga: Negara Mau Subsidi Kendaraan Listrik, Sri Mulyani Siap Lapor DPR
Peningkatan terbesar terlihat pada jenis usaha akomodasi (188,78 persen), sektor perdagangan (165,32 persen), makanan (173,62 persen), dan transportasi (128,52 persen). Hal yang sama terjadi untuk fasilitas KB, peningkatan terbesar yaitu pada sektor makanan (66,52 persen) disusul transportasi (55,58 persen), perdagangan (35,04 persen), dan akomodasi (24,64 persen).
"Survei tersebut untuk memberikan masukan kepada kita mengenai bagaimana kita harus terus bekerja sama dengan pengelola kawasan maupun perusahaan untuk makin meningkatkan competitiveness dari perekonomian Indonesia," papar Sri Mulyani.
Bendahara negara itu pun meminta jajarannya untuk terus melihat dan mengevaluasi pelayanan serta pendekatan dengan para pengusaha agar berjalan dengan baik dan proper, juga tak ada unsur korupsi.
Dari sisi kebijakan, jajarannya juga diminta untuk mengevaluasi baik terkait bea dan cukai maupun perpajakan yang memang menjadi perhatian utama para pengusaha.
"Saya minta kepada BKF (Badan Kebijakan Fiskal) untuk bersama-sama dengan pajak, bea cukai melihat dan terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan dari fiskal kita," katanya.
Dalam tinjauannya ke Cikarang Dry Port (CDP), Sri Mulyani melihat proses bisnis dan aktivitas tempat penimbunan sementara (TPS) itu yang telah beroperasi sejak 2010 dan berada di wilayah pengawasan Bea Cukai Cikarang,
CDP menjadi bagian dari program pemerintah, yaitu Customs Advance Trade System dan Indonesian Blue Print Logistics guna menyederhanakan dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia.
Ia menyatakan, dalam menghadapi potensi tantangan ke depan dalam menyediakan layanan yang semakin baik, maka CDP bersinergi dengan Bea Cukai Cikarang melakukan transformasi perbaikan proses bisnis.
Transformasi tersebut mencakup penguatan budaya, pengembangan proses bisnis, dan pengembangan sistem, seperti autogate system, behandle management system, dan electronic seal yang terintegrasi dengan CEISA.
Transformasi itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam pengembangan National Logistics Ecosystem (NLE), yang merupakan inisiatif besar nasional bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dan mempercepat pergerakan barang dalam rantai pasok.
"Kemenkeu berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam melayani dunia usaha agar makin kompetitif dan produktif dengan penerapan kebijakan yang mendukung dunia usaha," tutup Sri Mulyani.
Baca juga: Bos Samsung Indonesia Curhat ke Sri Mulyani, Khawatir Dampak Resesi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.