Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan SYL: Badan Karantina Pertanian Bukan Penjaga Pintu, Mereka "Energizer" Ekspor dan Impor

Kompas.com - 28/01/2023, 21:30 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengapresiasi kinerja Badan Karantina Pertanian (Barantan) selama beberapa tahun terakhir yang terbukti telah membantu meningkatkan ekspor pertanian sepanjang tahun 2019-2022.

"Setelah Karantina tangani ekspor, hasilnya naik jadi 15 persen," kata Mentan SYL dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Sabtu (28/1/2023).

Menurut data BPS, ekspor pertanian pada tahun 2022 telah mencapai 658,18 ton atau naik sekitar 41,83 ton (6,79 persen) dari tahun 2021. Sebelumnya, ekspor pertanian tahun 2021 mencapai 616,35 ton dan tahun 2020 mencapai 451,5 ton.

Baca juga: Hadapi Krisis Pangan Global, Mentan SYL Komitmen Tingkatkan Produksi Pangan

Perkembangan ini merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun 2019 dimana sektor pertanian menyumbang 390,16 ton.

"Karantina bukan penjaga pintu, kalian adalah energizer ekspor dan impor yang dibutuhkan oleh bangsa," kata Mentan.

Mentan mengharapkan UPT-UPT Karantina di daerah bisa bekerja sama dengan Pemerintah Daerahnya masing-masing agar terus mengembangkan komoditas unggulan daerah berstandar ekspor untuk mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks).

Gerakan ini merupakan salah satu program stategis Kementan yang digagas mentan SYL untuk menyatukan kekuatan seluruh stakeholder dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

"Jadi saya berharap karantina tidak jaga pelabuhan, tapi jagonya mengandalkan ekspor impor yang berpihak pada bangsa. Catat ini," kata Mentan SYL.

Baca juga: Food Estate Humbahas Dinilai Belum Optimal, Kementan: Bukan Lahan Tidak Subur, Tapi Butuh Perlakuan Khusus

Hal serupa juga digaungkan oleh Kepala Badan Karantina (Kabarantan) Bambang. Ia berjanji akan terus mengembangkan strategi Barantan untuk membantu kemudahan dalam usaha ekspor komoditas pertanian Indonesia.

"Akhir tahun kemarin, Bapak Menteri memerintahkan Badan Karantina Pertanian menjadi koordinator patriot ekspor yang intinya memperkuat gerakan tiga kali ekspor. Target kita cukup besar pada di tahun 2024, yaitu 1.300 ton," kata Kabarantan.

Saat ini Barantan menerapkan Single Submission Quality Control (SSm QC) yang efektif dalam mengurangi waktu dwelling time dan handling time barang di pelabuhan, pemeriksaan secara menyeluruh barang impor dan eskpos secara rutin, cepat, dan transparan.

"Badan Karantina Pertanian dinobatkan sebagai penggerak Aksi Pemangkasan Birokrasi di kawasan Pelabuhan. Itu sebabnya sehingga layanan di pelabuhan saat ini menjadi 20 besar dunia yang tercepat, mengalahkan Amerika," kata Kabarantan Bambang.

Di tahun 2023 ini Mentan SYL menyakinkan Barantan akan tetap dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik lagi.

"Saya harap karantina bisa makin maju, makin mandirikan rakyat, dan makin modern dalam pengendalian. Jaga kepercayaan negara pada karantina, jaga kepercayaan rakyat pada karantina," ungkap Mentan SYL.

Baca juga: Viral Video Petani Buang-buang Tomat, Kementan: Itu Bukan Petani, Tapi Pedagang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com