Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Kesempatan Investasi di Arab Saudi

Kompas.com - 30/01/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM acara World Hajj and Umrah Exhibition yang digelar di Superdome Jeddah pertengahan Januari 2023, Saudi Arabia mengumumkan pembukaan investasi, khususnya terkait ekosistem haji dan umrah kepada investor global.

Eksibisi tahunan yang sangat gebyar tersebut diikuti para investor global dan penyedia pelayanan haji dan umrah di Arab Saudi.

Pejabat setingkat menteri pengirim jemaah haji dan umrah hadir dan menjadi saksi dimulainya rencana perubahan mendasar dalam pelayanan haji dan umrah dipaket dengan turisme dan kunjungan.

Memang masih rencana, namun hampir seluruh infrastruktur regulasi, kelembagaan, struktur pembiayaan dan obyek-obyek investasi sudah hampir seluruhnya tersedia.

Tahun ini, Arab Saudi melakukan showcase dan kampanye yang luar biasa untuk mengundang investor strategis mitra-mitranya.

Negara-negara Islam seperti Malaysia, Pakistan, dan Turkiye sudah sangat siap. Namun negara-negara non-muslim juga sangat agresif, sebut saja Amerika Serikat, Inggris, dan China.

Bagaimana Indonesia? Seperti biasa, masih wait and see.

Salah seorang pejabat investasi di Arab Saudi menyampaikan statement dalam salah satu seminar di sana, “jika Anda menunggu, maka investor lain akan mengisinya.”

“Kami akan melakukan liberalisasi investasi dan pelayanan haji dan umrah. Dalam waktu yang tidak lama lagi, jemaah haji tidak hanya dapat dilayani oleh kantor haji (Muasassah) Asia Tenggara saja. Demikian juga sebaliknya," demikian ditegaskan sekali lagi.

Hukumnya jelas, urusan bisnis, dewanya adalah fullus (uang). Dan keuntunganlah yang dijanjikan dalam pelayanan haji dan umrah. Keuntungannya yang akan menarik investasi untuk masuk.

Bisa dibayangkan, prediksi pada 2030 akan ada gelombang haji, umrah, dan turis ke Arab Saudi dengan jumlah 10 juta per tahun atau 3 kali lipat dari sekarang. Angka itu adalah lahan bisnis yang sangat menggiurkan.

Berapa jumlah pesawat yang keluar masuk Saudi, jumlah hotel yang dibangun, makanan yang harus dipaket, bis listrik yang harus diproduksi, dan seterusnya.

Jeddah sedang disulap setara dengan Dubai sebagai tempat turisme Islam modern. Riyadh sedang dibangun sebagai finansial hub melebihi Abu Dhabi.

Perjalanan haji bisa dipadatkan yang ritual saja. Arafah Mina akan ditingkat. Masjidil Haram dan Nabawi akan terus diperluas. Bisa dibayangkan berapa triliun dollar AS akan digelontorkan.

Perusahaan travel raksasa mutinasional, Agoda dan Airbnb sudah mencuri start melakukan MoU dengan Arab Saudi sebelum pandemi Covid-19. Diperkirakan akan mendominasi online booking untuk haji dan umrah serta turisme keluar masuk Arab Saudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com