Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Kesempatan Investasi di Arab Saudi

Kompas.com - 30/01/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan mereka ikut membangun system global network Saudi, yang dikenal dengan GDS (Global Distribustion Systems).

Apa investasi yang ditawarkan oleh Saudi dalam eksibisi ini? Minimal ada empat sektor yang ditawarkan kepada investor strategis, yakni:

Pertama, paket pelayanan Masyair (Arafah-Mina-Muzdalifah), meliputi rekonstruksi wilayah, tenda, hotel, catering, dan bis shuttle.

Kedua, perusahaan manufaktur, meliputi makanan, bis listrik, pembangunan/pengembangan hotel, rumah sakit, dan lain-lain.

Ketiga, jasa keuangan, meliputi fintech syariah, pembiayaan, asuransi, pelayanan cashless dan lain-lain.

Keempat, turisme meliputi travel agency, pembangunan tempat wisata Muslim, perusahaan event, pendidikan, dan pelatihan.

Saudi melalui transformasi kelembagaan muasasasah, akan membuat puluhan perusahaan anak dan menawarkan sahamnya kepada investor strategis.

Pada acara eksibisi tersebut para investor strategis berbondong-bondong melakukan penjajakan investasi di bidang-bidang tersebut.

Perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak ketinggalan, 5 bank syariah terbesar, perusahaan manufaktur makanan dan asosiasi travel haji umrah telah mendatangani investasi tersebut.

Di wilayah ASEAN, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Filipina juga sangat agresif.

Dalam penjajakan tersebut, pihak yang tertarik dapat menindaklajuti dengan kajian kelayakan dan due diligence. Rencananya akan dikerjakan oleh perusahaan konsultan kelas dunia seperti PWC dan KPMG.

Yang menarik adalah bahwa investor strategis Indonesia diberikan prioritas investasi untuk wilayah pelayanan haji dan umrah Indonesia. Mudah-mudahan komitmen ini dapat terlaksana.

Konsekuensi dari komersialisasi pelayanan haji dan umrah ini adalah biaya haji akan naik. Sudah diterapkan sejak 2022, biaya pelayanan Masyair naik tiga kali lipat.

Tahun 2023 juga diberlakukan sama, meskipun ada sedikit penyesuaian.

Jika Indonesia dapat memanfaatkan peluang investasi ini, maka nilai manfaatnya akan dikembalikan kepada jemaah haji Indonesia, demikian seharusnya.

Jadi meskipun biaya haji naik, namun seharusnya dibarengi peningkatan hasil investasi dana haji.

Transmisi ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sambil menunggu pengembalian investasi yang lebih tinggi dari tambahan biaya haji, alangkah baiknya diberlakukan masa transisi beban biaya ke jamaah haji yang wajar dan terjangkau.

Jika sudah diimplementasikan secara penuh investasi tersebut dan dapat dikembalikan ke jemaah haji, maka biaya haji bisa diterapkan standar biaya penuh atau full cost.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com