JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak Rp 909 triliun kepada 35 juta nasabah selama 2015 sampai 2022.
Berdasarkan bahan paparan BRI saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, penyaluran KUR BRI selama 2015-2022 terus mengalami peningkatan.
Direktur Utama BRI Sunarso merincikan pada 2015 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16,2 triliun kepada 0,9 juta debitur. Kemudian pada 2016 menjadi Rp 69,5 triliun kepada 4 juta debitur dan pada 2017 sebesar Rp 69,6 triliun kepada 3,7 juta debitur.
Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas, KemenkopUKM Bakal Salurkan KUR hingga Perluas Pasar Produk
Kemudian pada 2018 penyaluran KUR BRI capai Rp 80,2 triliun kepada 3,9 juta debitur, pada 2019 sebanyak Rp 87,9 triliun kepada 4,1 juta debitur, pada 2020 sebanyak Rp 138,5 triliun kepada 5,4 juta debitur, dan pada 2021 sebanyak Rp 194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur.
Selanjutnya pada 2022, penyaluran KUR BRI naik 6,6 persen menjadi Rp 252,38 triliun kepada 6,6 juta debitur. Realisasi ini mencapai 98,05 persen dari kuota KUR BRI yang ditetapkan pemerintah tahun 2022 sebesar Rp 257,39 triliun.
"Sehingga akumulasi KUR yang disalurkan BRI dari 2015 atau KUR generasi kedua ini Rp 909 triliun dan ini diterima oleh lebih dari 35 juta nasabah," ujarnya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Bank DKI Salurkan KUR Rp 1,15 Triliun pada 2022
Posisi kredit macet (non-performing loan) KUR BRI pada 2022 sebesar 0,83 persen. Dengan rinican NPL KUR supermikro sebesar 3,63 persen, KUR mikro 0,78 persen, dan KUR kecil 0,67 persen.
Selain itu, sampai dengan Desember 2022, BRI telah menyalurkan KUR mikro kepada 14 dari 100 rumah tangga. Realisasi ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya 9 dari 100 rumah tangga dan 8 dari 100 rumah tangga pada 2020.
Jika dirincikan berdasarkan wilayah, penyaluran KUR mikro BRI terhadap rumah tangga pada 2022 di Sulawesi sebanyak 21,8 persen, Bali dan Nusa Tenggara 15 persen, Jawa 14,9 persen, Sumatera 12,8 persen, Kalimantan 11,3 persen, serta Papua dan Maluku 9,4 persen.
"Secara nasional kalau dirata-rata, di 6 wilayah ini dari 100 rumah tangga itu 14,63 persen menerima KUR. Nanti kita analisa apakah sudah jenuh atau belum," ujarnya.
Baca juga: Sepanjang 2022, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 40 Triliun ke 251.000 Pelaku Usaha
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.