Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Ekosistem Ekonomi Digital, Bank Jago: Yang Diperlukan adalah Keberanian dan Keberpihakan

Kompas.com - 31/01/2023, 16:52 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk (ARTO) untuk berkomitmen memajukan ekonomi digital dengan memperbesar pembiayaan ke para pelaku usahanya.  Hal ini termasuk perusahaan rintisan (startup) dan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari platform digital.

Direktur Partnership Business Bank Jago Sonny Christian Joseph mengatakan, ekonomi digital akan tumbuh pesat apabila institusi keuangan dan platform digital menjalin kolaborasi yang intens dan saling menguntungkan.

Menurut dia, di tengah fenomena tech winter, prospek perusahaan berbasis aplikasi tetap menjanjikan sepanjang memiliki model bisnis yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Kami berkomitmen membuka akses pembiayaan ke pelaku ekonomi digital, terutama yang menjadi bagian dari ekosistem. Segmen ini memiliki peluang pertumbuhan yang masih besar dan risikonya terukur. Yang diperlukan adalah keberanian dan keberpihakan dalam melayani mereka," ujar Sonny saat media briefing bersama awak media di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Bank Jago Bidik Pelaku UMKM Digital demi Dongkrak Kredit

Sejak memulai transformasi menjadi bank berbasis teknologi dua tahun lalu, Bank Jago telah merintis penyaluran kredit berbasis ekosistem digital. Saat ini, Bank Jago telah menggandeng lebih dari 30 partner yang berasal dari berbagai sektor usaha dan model bisnis. Terbaru, Bank Jago memperpanjang kerja sama dengan startup yang bergerak di bidang logistik, yaitu Logisly.

Sonny menambahkan selain pinjaman bilateral ke pelaku usaha digital, Bank Jago juga menjajaki kolaborasi lebih intens dengan para mitranya.

Dia mencontohkan Bank Jago berencana merambah pembiayaan dealer mobil bekas yang tergabung dalam ekosistem Carsome Indonesia serta kolaborasi pembiayaan kepada pembeli mobil bekas (end user) di platform e-commerce Carsome Indonesia.

Peluang pembiayaan juga terbuka lebar dengan BFI Finance yang sebagian sahamnya ikut dimiliki oleh Jerry Ng, pemegang saham pengendali ARTO.

Sonny mengatakan, Bank Jago memperbesar penyaluran kredit ke BFIN, baik menggunakan skema channelling maupun joint financing. “Pembiayaan ke Carsome, BFIN, Carro dan sejenisnya sangat menarik karena ticket size per debitor untuk kredit kendaraan juga besar nilainya,” ucap dia.

Sebelumnya, Bank Jago juga telah melakukan kolaborasi dengan Grup GoTo dalam mendukung GoPaylater Cicil, produk Tokopedia. Dalam produk pinjaman digital ini, Bank Jago memberikan dukungan pendanaan.

Selain itu, memperdalam kolaborasi dengan GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanan ke dalam GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu.

Sementara itu Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai, perkembangan ekonomi digital yang pesat bisa menjadi kesempatan bagi perbankan untuk merambah sektor baru yang selama ini belum tergarap optimal.

Dia menyebutkan, startup bakal berkembang seiring dengan industri yang telah semakin terdigitalisasi di berbagai sektor.

Menurut laporan e-conomy Sea 2022 yang dirilis Google, Temasek, & Bain, gross merchandising value (GMV) ekonomi digital Indonesia pada 2022 mencapai 77 miliar dolar AS, naik 22 persen. Sampai 2025, nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi menembus 130 miliar dollar AS.

Startup sekarang harus mulai mencari pendanaan alternatif di luar suntikan modal investor yang mulai seret. Kalau mau dipercaya oleh bank, startup harus manage bisnisnya dengan terukur, tidak lagi asal bakar duit,” kata dia.

Menurut Piter, model bisnis yang berkelanjutan menjadi kriteria yang patut diperhitungkan oleh perbankan bila ingin menyalurkan pinjaman. Akan lebih baik lagi jika si pelaku usaha menjadi bagian dari platform atau ekosistem digital. Selain itu, manajemen risiko juga menjadi kunci dalam memilih startup potensial.

“Bagaimanapun, pemilik platform digital lebih memahami kebiasaan sekaligus mengetahui rekam jejak para mitranya. Pemanfaatan data akan membantu bank mengukur risiko calon debiturnya. Jadi, integrasi mendalam bank dengan platform digital akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital,” katanya.

Baca juga: Daftar Bunga Deposito Bank Digital: Seabank, Allo Bank, Jenius, blu, dan Bank Jago

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com