JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mengatakan salah satu penyebab kelangkaan Minyakita adalah implementasi B35.
Justru kata Airlangga, implementasi B35 akan meningkatkan jumlah pasokan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng di dalam negeri.
"Kita antisipasi dengan peningkatan suplai di dalam negeri. Ini akan kita monitor, terutama menjelang hari besar," ujarnya di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: B35 akan Diimplementasikan Besok, Menko Airlangga: Seluruhnya Sudah Siap
Airlangga mengatakan tidak ada masalah dari sisi suplai minyak kelapa sawit. Sementara itu, masalah-masalah distribusi yang terjadi juga akan terus dimonitor.
Dia justu menyebut kelangkaan Minyakita terjadi lantaran lemahnya permintaan atau demand di dalam negeri, bukan karena implementasi B35.
Dia menyebut lemahnya permintaan terjadi lantaran adanya kampanye deforestasi yang dilakukan di negara-negara Eropa.
Baca juga: Minyakita Dijual Melebihi HET, KPPU Bakal Panggil Kemendag dan Kemenperin
"Ini sebabnya adalah lemahnya demand. Berkurangnya demand terjadi karena gerakan-gerakan di Eropa," kata Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Minyakita langka karena banyak konsumen yang berburu produk tersebut, sehingga stoknya menipis.
"Minyak goreng yang dijamin pemerintah itu, repotnya semua orang nyari minyak goreng itu Minyakita, sehingga kan berebut. Tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Baca juga: Pedagang Pasar: Minyakita Langka, Harga Tidak Sesuai HET
Selain itu, penyebab lainnya yaitu program B35 yang menyedot penggunaan CPO lebih banyak.
"B20 itu nyedot CPO 9 juta, begitu berubah jadi B35 nambah 4 juta, jadi 13 juta disedot," kata dia di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (30/1/2023).
Untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, pemerintah menaikkan jumlah suplai 50 persen atau menjadi 450.000 ton minyak goreng.
Zulhas berharap agar dalam kurun waktu 2 Minggu, stok Minyakita akan kembali memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Akui Minyakita Langka, Mendag Zulhas: Sekarang Berebut, Stoknya Jadi Sedikit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.