Sementara Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah berpandangan Gubernur BI selanjutnya harus menguasai seluruh aspek perekonomian Indonesia dan independen agar tidak ada tarik-menarik politik.
Selain itu, calon Gubernur BI haruslah memiliki pengalaman yang mumpuni di bidang moneter karena akan mengemban peran penting di bank sentral yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
"Seorang profesional yang sudah selesai dengan dirinya sendiri sehingga bisa fokus kepada tugasnya sebagai Gubernur BI," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memiliki kriteria yang berbeda dari dua ekonom sebelumnya.
Bhima bilang, Gubernur BI harus berani menolak melanjutkan burden sharing atau cetak uang dalam rangka menyelamatkan defisit APBN dan dapat mencari opsi stabilitas nilai tukar rupiah yang tidak terpaku pada kebijakan konvensional naik-turunkan suku bunga acuan.
Selanjutnya, Gubernur BI yang ideal itu memiliki integritas atau tidak punya masalah konflik kepentingan dan track record yang bersih dan berkomitmen mengarahkan kebijakan moneter yang pro lingkungan.
Terakhir, Gubernur BI harus paham dan mampu mengendalikan arah perkembangan teknologi termasuk soal rupiah digital dan cepatnya inovasi fintech payment.
"Calon gubernur BI setidaknya harus punya 5 kriteria itu," kata Bhima kepada Kompas.com, Senin (30/1/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.