JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja industri perbankan nasional sepanjang tahun lalu. Berbagai indikator kinerja perbankan termasuk laba mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara yang digelar Bank Mandiri (BMRI), Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
BMRI menjadi salah satu bank yang mencatatkan kinerja cemerlang pada tahun lalu. Ini terefleksikan dari realisasi kredit perusahaan yang melesat 14,9 persen, lebih tinggi dari ratat-rata industri di level 11,3 persen.
Dengan pertumbuhan tersebut, bank dengan kode saham BMRI itu mampu membukukan laba Rp 41,2 triliun.
Baca juga: Jokowi: Tekanan Ekonomi Global terhadap Ekonomi Kita Sudah Agak Mereda
Dengan laba bersih yang sangat besar tersebut, Jokowi mengaku terkadang mempertanyakan hal tersebut tersebut.
"Kredit, tumbuh berapa di 2022? 14,9 persen. Masih bisa tumbuh. Dan, laba (Bank Mandiri) di angka Rp 41 triliun. Kadang-kadang saya mikirin kok tumbuhnya tinggi banget, jangan-jangan bunganya ketinggian," ucap Jokowi.
Namun demikian Jokowi menyatakan, kinerja Bank Mandiri perlu diapresiasi. Pasalnya, pertumbuhan kinerja Bank Mandiri turut mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Apapun harus kita apresiasi, Bank Mandiri yang bisa menyalurkan kredit tumbuh 14,9 persen dan keuntungan di angka Rp 41 triliun," kata Presiden.
Respons Bank Mandiri
Dalam gelaran acara yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pihaknya tidak mungkin mengenakan bunga yang tinggi. Sebab, perusahaan fokus berkecimpung dalam pembiayaan segmen wholesale.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.