Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank Tembus Puluhan Triliun, Jokowi: Jangan-jangan Bunganya Ketinggian..

Kompas.com - 01/02/2023, 14:25 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja industri perbankan nasional sepanjang tahun lalu. Berbagai indikator kinerja perbankan termasuk laba mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara yang digelar Bank Mandiri (BMRI), Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

BMRI menjadi salah satu bank yang mencatatkan kinerja cemerlang pada tahun lalu. Ini terefleksikan dari realisasi kredit perusahaan yang melesat 14,9 persen, lebih tinggi dari ratat-rata industri di level 11,3 persen.

Dengan pertumbuhan tersebut, bank dengan kode saham BMRI itu mampu membukukan laba Rp 41,2 triliun.

Baca juga: Jokowi: Tekanan Ekonomi Global terhadap Ekonomi Kita Sudah Agak Mereda

Dengan laba bersih yang sangat besar tersebut, Jokowi mengaku terkadang mempertanyakan hal tersebut tersebut.

"Kredit, tumbuh berapa di 2022? 14,9 persen. Masih bisa tumbuh. Dan, laba (Bank Mandiri) di angka Rp 41 triliun. Kadang-kadang saya mikirin kok tumbuhnya tinggi banget, jangan-jangan bunganya ketinggian," ucap Jokowi.

Namun demikian Jokowi menyatakan, kinerja Bank Mandiri perlu diapresiasi. Pasalnya, pertumbuhan kinerja Bank Mandiri turut mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Apapun harus kita apresiasi, Bank Mandiri yang bisa menyalurkan kredit tumbuh 14,9 persen dan keuntungan di angka Rp 41 triliun," kata Presiden.

Respons Bank Mandiri

Dalam gelaran acara yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pihaknya tidak mungkin mengenakan bunga yang tinggi. Sebab, perusahaan fokus berkecimpung dalam pembiayaan segmen wholesale.

"Bank mandiri sebagai wholesale bank kita tidak mungkin menawarkan bunga yang tinggi karena kompetisi sangat ketat," katanya.

Pertumbuhan laba bersih perusahaan tidak terlepas dari penyaluran kredit yang tumbuh pesat, diikuti oleh biaya pendanaan yang menyusut. Perbaikan biaya itu selaras dengan pertumbuhan rasio dana murah perusahaan.

Tercatat, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 15,46 persen dari Rp 1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp 1.490,8 triliun di akhir tahun 2022 yang ditopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2 persen dan 13,5 persen.

Dengan demikian, rasio CASA Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022 mencapai 77,64 persen, naik 365 basis poin (bps), melampaui rata-rata industri perbankan.

Baca juga: Tumbuh 46,9 Persen, Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp 41,2 Triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com