Irma menuturkan, penanaman komoditas yang diminta oleh Kementan sulit diterapkannya, lantaran kondisi tanah belum optimal untuk menanam bawang putih maupun bawang merah.
Sedangkan untuk komoditas kentang, beberapa petani berhasil panen, namun memerlukan modal yang lumayan besar.
"Kalau kami nanam kentang, seperti yang dibilang pemerintah juga kan modalnya Rp 140 juta, ya mana sanggup lah kita. Dari mana uang petani segitu banyak. Jadi lahan tidur lah," ucap dia.
Untuk hasil panennya, Irma menjual sendiri melalui tengkulak. Ia mengaku hingga saat ini belum ada kerja sama dengan perusahaan manapun untuk menyerap hasil panennya.
Padahal salah satu janji pemerintah dalam program tersebut ke depannya, juga dibantu untuk penyerapan produksi.
Walau demikian, Irma mengaku, satu-satunya keuntungan yang ia rasakan lewat program tersebut adalah pemberian pupuk dan obat-obatan pada tahap pertama yang membuat lahan miliknya mulai subur. "Itu saja keuntungan kami dan sudah dibuka lahan," kata Irma.
Sementara itu, petani sekaligus Ketua Kelompok Ria Kerja Desa Ria Ria Amintas Lumban Gaol mengaku merasakan banyak manfaat dari program tersebut.
Menurut dia, sejak lahan tidur di daerahnya dibuka oleh Kementan pada pertengahan hingga akhir tahun 2020 lalu, banyak perubahan yang dirasakan masyarakat setempat.
"Kami jadi punya lahan budidaya. Bisa tanam bawang dan kentang. Jalan juga dibagusin. Pengairan juga dibuatkan. Sarana lain diberikan pemerintah secara cuma-cuma. Hasil produksinya pun makin ke sini juga makin bagus, asalkan petani ulet dan rajin mengolah lahan," katanya.
Dirinya yang saat ini menanam kentang mendapatkan penghasilan kisaran Rp 7 juta sebulan. Bahkan kata dia, tak sedikit petani di sana bisa membeli motor dari hasil kebunnya sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.