Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Petani di Kalteng Berhasil Panen Perdana, Food Estate Disebut Mulai Hasilkan Manfaat

Kompas.com - 01/02/2023, 20:19 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Program food estate atau ketahanan pangan nasional mulai dirasakan manfaatnya oleh petani di Indonesia. Hingga saat ini, pemerintah terus berupaya agar program ini bisa berjalan maksimal.

Salah seorang petani dari Kelompok Tani Ulin Berkarya Desa Garung, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimatan Tengah (Kalteng) bernama Timang mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah memberikan lahan food estate.

“Awal mulanya tanah ini merupakan lahan yang digunakan untuk tanaman padi gunung dan karet. Sayangnya, tanaman ini tidak dapat setiap waktu bisa dimanfaatkan, apalagi saat turun hujan dan air menggenang, sudah tidak bisa digunakan,” ungkap Timang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/2/2023).

“Sekarang berkat adanya bantuan, kami bisa merubah lahan untuk menjadi lahan padi sawah dan menghilangkan sistem bakar yang biasanya digunakan untuk padi gunung. Jadi, lahan seluas 20 hektar ini bisa kami manfaatkan setiap waktu tanpa kenal musim,” imbuhnya.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Fokus Awasi Praktik Alih Fungsi Lahan

Pembukaan lahan baru food estate, sebut Timang, sangat membantu para petani untuk melakukan aktivitas pertanian. Salah satunya terkait masalah jarak tempuh yang awalnya jauh menjadi dekat.

“Untuk sekarang ini jauh lebih enak untuk menanam padi, karena dekat dengan tempat tinggal. Sedangkan dulu saat masih menanam karet, harus masuk ke dalam hutan dulu. Jadi, (program) ini dinilai sangat membantu kesejahteraan kami sebagai masyarakat,” ujar Timang.

Ia mengaku, meski baru satu kali panen, produktivitas pertanian di lahan food estate sudah mulai terasa.

Pasalnya, kata dia, lahannya masuk ke dalam lahan yang baru dibuka serta menjadi bagian estensifikasi pertanian food estate pada 2022.

“Ini baru penanaman kedua karena baru memulai dan pada 2022 kemarin baru mengalami satu kali panen. Sempat ada keterlambatan yang disebabkan oleh faktor alam yang mengakibatkan air dalam tidak bisa ditaburkan benih, jadi sedikit susah,” kata Timang.

Baca juga: Dinas TPHP Kalteng Sebut Food Estate Bantu Tumbuhkan Indeks Pertanian dan Ekonomi Petani

Menurutnya, para petani di Kalteng sering menghadapi pasang surut air laut yang datang sewaktu-waktu.

Oleh karena itu, pihaknya berharap peran pemerintah untuk dapat menyediakan saluran irigasi, seperti pintu air yang dapat dibuka dan tutup sesuai dengan kebutuhan.

“Masa tanam yang pertama dapat menghasilkan 120 kaleng. Karena tidak memakai sistem timbangan, jadi bisa diumpamakan satu kaleng antara 10-12 kilogram (kg). Melihat masa tanam yang pertama berhasil, kami mau yang kedua nanti lebih berhasil lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjawab beberapa tudingan yang menyebut proyek food estate atau lumbung pangan yang ada di Kalteng mengalami kegagalan.

SYL menjelaskan, berdasarkan data terkahir dari Kementan, pembukaan lahan untuk food estate pada 2020 mencapai 294.000 hektar.

Food estate itu adalah antisipasi dari potensi alih fungsi lahan. Jadi ada beberapa orang yang mengatakan kalau di Kalteng tidak berhasil. Itu tidak betul,” ujar Mentan SYL dalam rapat kerja nasional (rakernas) Kementan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com