Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sinergi Dirjenbun Kementan dan Bupati Kediri Perkuat Pengembangan Perkebunan di Kediri

Kompas.com - 02/02/2023, 07:11 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten yang berkontribusi dalam pembangunan perkebunan nasional melalui optimalisasi pengembangan kawasan.

Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah ini menunjukkan program-program yang dijalankan Kabupaten Kediri sangat efektif.

Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga terjadi di Kabupaten Kediri. Selama lima tahun terakhir Kabupaten Kediri memiliki PDRB tertinggi nomor dua setelah Kota Kediri di wilayah Karesidenan Kediri.

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah mengatakan, sektor pertanian di Kabupaten Kediri merupakan potensi yang dapat didorong untuk peningkatan PDRB selain dari sektor industri dan perdagangan besar.

Baca juga: Mentan Targetkan Nilai Ekspor Perkebunan Indonesia Tembus Rp 100 Triliun pada 2023

Adapun sektor pertanian di Kabupaten Kediri terdiri dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan

"Dengan memanfaatan sumber daya alam (SDA) yang ada pada daerah dengan secara maksimal dan tepat sasaran dapat mendorong pembangunan sektor pertanian khususnya pada subsektor Perkebunan", tutur Andi Nur Alam Syah saat bertemu Bupati Kediri di Kantor Bupati Kediri, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023).

Untuk diketahui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementan sudah melakukan pengembangan perkebunan komoditas kelada di Kabupaten Kediri pada 2022. 

Saat itu, Kementan mengembangkan komoditas kelapa seluas 119 hektar (ha) di  Kecamatan Semen, Puncu, Mojo, Ngancar, Gurah, Kayen Kidul, Kandat, Kepung, Kras, Banyakan, Kandangan, Papar, Plosoklaten, Plemahan.

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah melakukan audiensi dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di  Kantor Bupati Kediri, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023).DOK. Kementan Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah melakukan audiensi dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kantor Bupati Kediri, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023).

Kelapa yang dikembangkan, yaitu kelapa Pandan Wangi untuk minuman segar, Kelapa Genjah Salak dan Kalapa Genjah Kuning Bali untuk hilirisasi ke gula semut, serta minyak kelapa dan santan.

Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa pengembangan subsektor perkebunan di Kabupaten Kediri akan Kementan lakukan dengan full paket dalam pengembangannya.

"Secara bertahap kami kembangkan perbenihan, kami akan kawal dalam budidaya, agar bantuan pemerintah ini tidak hanya salur, tanam berhenti disitu saja, tidak pernah ada pengawalan. Ini yang kami harus jaga pengembangan pascapanen sampai dengan pengolahan. Kami akan kembangkan kelapa genjah tahun 2023 di Kediri ini seluas 10.000 batang", tutur Andi dalam siaran persnya, Rabu.

Selain kelapa, dia mengatakan, pengembangan kelapa dan kopi di Kabupaten Kediri juga bisa menjadi andalan. Apalagi dengan akan hadirnya bandara internasional Dhoho Kediri yang  membuka akses bagi pengembagan wilayah di sekitar Kediri.

Baca juga: Pesan Mas Dhito untuk Kirana Kabupaten Kediri Penyabet Gelar Wakil 3 Raki Jatim 2022

"Ini sangat potensial dengan adanya bandara ke depan, kita dorong petani milenial untuk secara bersama mengembangkan potensi kopi dan kelapa," ujar Andi Nur Alam Syah.

Oleh karena itu, lanjut Andi Nur Alam, pihaknya akan menyiapkan pelatihan barista untuk anak-anak milenial dan pengembangan kemasan produk-produk perkebunan. Hal ini dilakukan agar sektor pertanian dapat sekaligus mengembangkan infrastruktur di kabuapten Kediri.

Lebih lanjut, Andi Nur menyatakan bahwa pengembangan paket perkebunan akan di dorong dengan skema Perkebunan Partisipatif (Pasti). Skema ini akan menawarkan porsi investasi dari swasta atau Bapak Angkat, karena sub sektor perkebunan sangat menjanjikan untuk peningatan pendapatan atau devisa.

"Karena porsi Anggaran Pendapatan Belanjar Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanjar Daerah (APBD) sangat kecil, maka skema partisipatif yang akan kami dorong", ujar Andi.

Pertanian penyumbang PPDRB terbesar bagi Kebupaten Kediri

Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, ada tiga sektor yang mendominasi PDRB Kabupaten Kediri, yaitu pertanian, industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran.

Dari ketiga sektor itu, kata dia, pertanian merupakan penyumbang PPDRB terbesar bagi Kabupaten Kediri. Sedangan sektor pertanian di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Jember masih menjadi penyumbang PPDRB terbesar di Jawa Timur.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito atau Mas Bup ini mengatakan, sektor pertanian merupakan penyokong bahan baku sektor industri dan memiliki keterkaitan kuat dengan sektor-sektor lainnya.

"Dengan memanfaatan sumber daya alam yang ada pada daerah dengan semaksimal dan tepat sasaran dapat mendorong pembangunan sektor pertanian khususnya pada subsektor Perkebunan", tuturnya.

Baca juga: Realisasi PBB-P2 Kabupaten Kediri Capai 94,87 Persen, Bupati Kediri Apresiasi Empat Kecamatan

Untuk itu, Mas Bup sangat merespons positif tawaran Dirjen Perkebunan dalam pengembangan sub sektor perkebunan.

"Kami akan dorong Dinas Pertanian untuk segera melakukan koordinasi dengan Ditjen Perkebunan terhadap kebutuhan-kebutuhan untuk pengembangan perkebunan," kata Mas Bup.

Kebupaten Kediri, kata Mas Bup, siap melakukan sinergi dengan program-program Ditjen Perkebunan, karena agro industri ini sangat potensial.

"Kami perlu terobosan-terobosan baru dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Kediri yang lebih difokuskan lagi pada sektor yang berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah", ujar Mas Bup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com