JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI akan merger dengan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah.
Upaya merger ini merupakan perintah dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin menggabungkan seluruh bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan BTN Syariah.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, mulanya dia ingin menggabungkan keempat bank syariah milik Himbara itu sekaligus. Namun upaya tersebut terhalang karena BTN Syariah masih menyatu dengan perusahaan induknya.
Baca juga: Laba Bersih BSI 2022 Capai Rp 4,26 Triliun, Dirut: Dampak Positif Merger
Oleh karenanya, pada tahun 2021, BSI hanya terbentuk dari merger tiga bank syariah Himbara tanpa BTN Syariah agar tidak mengganggu proses penggabungan tiga Badan Usaha Syariah (BUS) milik Himbara itu.
"Sekarang PR-nya masih susah yang itu. Kami melihat bahwa untuk menggabungkan UUS itu tidak semudah menggabungkan BUS karena UUS itu masih campur kan dengan bank induknya," ujarnya saat paparan kinerja BSI 2022, Rabu (1/2/2023).
Untuk itu dia menyarankan agar BTN Syariah dapat melakukan spin-off terlebih dahulu dengan BTN sebagai perusahaan induk sebelum merger dengan BSI.
"Barangkali (BTN Syariah) dengan BTN spin off dulu. Kemudian mereka rapi-rapiin. Nah setelah itu baru kita lihat lagi kemungkinannya mau gimana," jelasnya.
Kendati demikian, hingga saat ini skema merger BSI dan BTN Syariah masih belum diputuskan oleh para pemegang saham.
"Mau gimana skemanya nanti kita tunggu. Nanti Sesuai dengan perkembangan lebih lanjut," kata Hery.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian BUMN tengah mendorong integrasi antara BSI dengan UUS BTN atau BTN Syariah.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Buka Rekening BSI Online Tanpa ke Bank
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.