KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbagi pengalaman terkait upaya hilirisasi yang dilakukan Indonesia saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara Afrika beberapa waktu lalu.
Menurut Luhut, sama halnya dengan Indonesia, negara-negara Afrika juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang juga bisa dimanfaatkan.
"Saat saya di Afrika, sedih sekali. Sangat-sangat sedih. Negara yang sangat miskin tapi di sisi lain juga kaya akan sumber daya mineral," ucap Luhut dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (2/2/2023).
"Mereka punya lithium. Kalau kandungan lithium di sini kan cuma 0,5-0,9 (persen) tapi di sana, 5-6 mungkin 4-6 kandungan lithium di sana. Bayangkan itu, tapi negaranya sangat miskin," cerita Luhut.
Baca juga: Tarif Tol Jakarta Bandung 2023 Lengkap di Semua Gerbang Tolnya
Luhut pun kemudian berbagi pengalaman Indonesia yang telah mendorong hilirisasi mineral, khususnya nikel.
Klaim Luhut, Indonesia menikmati peningkatan ekspor produk turunan nikel yang melesat dari hanya 3,3 miliar dollar AS pada 2017-2018 menjadi 33,8 miliar dollar pada 2022.
"Saya berbagi pengalaman Indonesia dengan mereka. Mereka bertanya, 'Bagaimana bisa kalian dapat tawaran dan peluang itu?' Maka saya bilang, ayo kita berbagi semangat Asia-Afrika, Bandung Spirit. Mereka menyukainya," katanya.
Menurut Luhut, dalam kunjungan kerjanya ke Kenya, Kongo dan Zimbabwe itu, negara-negara Afrika tersebut melihat Indonesia sebagai panutan.
Baca juga: Kompol D Ketahuan Punya Istri Siri, Memang Boleh Polisi Poligami?
Di sisi lain, ia menambahkan pemerintah pun melihat peluang kerja sama dengan Afrika setelah pertemuan tersebut.
Pemerintah sendiri tengah terus membangun Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) atau kerja sama antara negara-negara berkembang.
Kerja sama tersebut diharapkan mampu memperkuat posisi strategis negara-negara berkembang, untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan tidak dieksploitasi negara-negara maju.
"Mereka melihat Indonesia sebagai panutan. Dengan begitu kita bisa melihat kolaborasi South-South antara Indonesia, Afrika, dan Amerika Latin," beber Luhut.
"Mereka juga lihat data ekonomi kita dan sangat menyukainya, khususnya karena dukungan kebijakan hilirisasi," kata mantan Dubes Indonesia untuk Singapura ini.
Baca juga: AKBP Adalah Pangkat Perwira Polisi, Singkatan dari Apa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.