Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Munir Sara
Tenaga Ahli Anggota DPR RI

Menyelesaiakan Pendidikan S2 dengan konsentrasi kebijakan publik dan saat ini bekerja sebagai tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi XI

Di Antara Harapan dan Kecemasan Tahun 2023

Kompas.com - 02/02/2023, 12:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

UU baru tersebut mewajibkan perusahaan melakukan verifikasi dan mengeluarkan apa yang disebut pernyataan "uji tuntas (due diligence)". Barang yang ditempatkan di pasar UE belum menyebabkan deforestasi dan degradasi hutan sebagaimana yang dirilis media official European Parliament pada 6 Desember 2022 dengan judul: Deal on new law to ensure products causing deforestation are not sold in the EU.

Beleid ini tentu akan berimbas pada kegiatan ekspor RI ke kawasan UE.  Negara di kawasan Benua Biru tersebut, adalah salah satu negara tujuan ekspor Indonesia untuk ekspor non-Migas seperti pakaian, tekstil, sepatu, kopi, biji coklat, karet hingga minyak sawit.

Ekonomi nasional yang ikut ditopang oleh windfall ekspor komoditas sepanjang pandemi Covid-19 dan krisis geopolitik di kawasan Eropa Timur, akan terhambat dengan beleid larangan kegiatan ekspor komoditas yang berkontribusi pada deforestasi dan degradasi hutan.

Di saat yang sama, sepanjang Desember 2022, kasus Covid-19 di China dan Jepang yang kian melesat dengan kasus harian ratusan ribu, memantik kekhawatiran akan kinerja ekspor RI di dua negara mitra dagang utama tersebut.

Berdasarkan rilis BPS terbaru pada 15 Desember 2022, China berkontribusi 27,33 persen terhadap total ekspor RI sepanjang November 2022. Sementara Jepang 8,28 persen terhadap total ekspor nasional.

Dengan adanya kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi di dunia negara ini, tentu berdampak terhadap penurunan permintaan komoditas ekspor Indonesia.

Indonesia menghadapi tantangan berat tahun 2023. Kombinasi dari perlambatan ekonomi global, kebijakan UE melakukan uji tuntas atas produk yang berkontribusi pada deforestasi, kasus Covid-19 di negara mitra dagang utama RI serta kebijakan moneter ketat di negara ekonomi maju, menjadi segunduk soal penghambat normalisasi dan konsolidasi ekonomi Indonesia tahun 2023.

Keyakinan tahun 2023

Teori spillover effect sebagaimana Nikola dan Ilievski (2015) akibat terintegrasinya tatanan ekonomi, patut dicerna.

Ekonomi Indonesia, tak begitu terintegrasi dengan ekonomi global. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi ekspor terhadap PDB RI sebesar 26,23 persen .

Berbeda dengan negara seperti Singapura, yang kontribusi net ekspor terhadap PDB-nya sebesar 185 persen, atau Vietnam sebesar 95 persen terhadap PDB dan Malaysia 68 persen terhadap PDB.

Data ini menggambarkan bahwa ekonomi RI tidak terlalu terintegrasi dengan ekonomi global, sehingga dampak dari perlambatan atau resesi global sifatnya terbatas terhadap ekonomi Indonesia.

Namun bila ekonomi global mengalami percepatan pemulihan, justru Indonesia cenderung lambat, karena belum begitu terintegrasi dengan perekonomian global.

Hingga kuartal 3 2022, konsumsi Rumah Tangga (household consumption), berkontribusi 50,38 persen terhadap PDB dengan pertumbuhan 5,39 persen (yoy). Menandakan bahwa struktur ekonomi RI masih didominasi oleh konsumsi.

Pada APBN 2023, pemerintah dan DPR, mengalokasikan anggaran Rp 470 Triliun untuk Bansos. Kebijakan fiskal ini dilakukan dengan tujuan mempertebal bantalan sosial.

Negara dengan konsumsi domestik yang relatif kuat, cenderung resilien dari benturan krisis global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com