JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi salah satu indeks saham dengan kinerja terburuk pada Januari 2023. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan, dari 38 indeks saham dengan kapitalisasi pasar di atas 100 miliar dollar AS, IHSG menempati peringkat ke-34, dengan pertumbuhan negatif sebesar 0,16 persen secara year to date.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menilai, penurunan itu tidak terlepas dari kinerja IHSG yang positif sepanjang tahun lalu. Ini menjadi terbalik dengan sebagian besar indeks saham negara lain.
"Di mana akhir tahun lalu, bursa Indonesia tumbuh 4,1 persen," ujar dia, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Menguat, GOTO dan ARTO Melesat 7 Persen
Adapun indeks-indeks saham yang mencatatkan penguatan pada Januari, pada tahun lalu mengalami tekanan hebat. Kinerja positif pada awal tahun 2023 dibukukan oleh indeks saham yang terkoreksi signifikan.
"Contohnya adalah Hong Kong (menguat 10,68 persen)," kata Iman.
Lebih lanjut Iman bilang, sejumlah perusahaan sekuritas asing menilai, koreksi yang dialami IHSG pada Januari 2023 disebabkan oleh aksi ambil untung atau take profit investor. Ini selaras dengan kinerja indeks saham nasional yang positif pada tahun lalu.
"Banyak investor yang take profit dari bursa kita, dan mereka mulai take profit dengan membeli atau mengalokasi ke bursa yang tahun lalu negatif cukup besar," tuturnya.
Iman meyakini, tekanan yang dialami IHSG saat ini sifatnya hanya sementara. BEI selaku otoritas mengaku optimis terkait prospek IHSG ke depan.
Pasalnya, fundamental perekonomian RI masih terjaga. Ini tentunya akan menjadi katalis positif bagi indeks saham, sebab fundamental ekonomi suatu negara menjadi salah satu pertimbangan bagi para investor.
"Kita cukup yakin yang terjadi saat ini temporary. Pertama take profit, China dibuka januari, dan beberapa indikator ekonomi di Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Dua Hari Berturut-turut Melemah, Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.