JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto optimis konstruksi smelter Manyar milik PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal rampung pada Desember 2023. Saat ini progres pengerjaan proyek smelter Manyar sudah mencapai 51,7 persen.
Hal itu berdasarkan tinjauan langsung yang dilakukannya ke konstruksi smelter Manyar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (2/2/2022).
"Konstruksi smelter Manyar kini telah mencapai 51,7 persen sesuai kurva-S yang disetujui pemerintah. Progres ini merupakan capaian luar biasa yang dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain, terlebih mengingat proyek smelter Manyar memiliki komposisi tenaga kerja Indonesia hingga 98 persen,” ungkapnya dikutip dari keterangan resminya.
Baca juga: Menko Airlangga Bantah Implementasi B35 Bikin Minyakita Langka
Airlangga menjelaskan, smelter Manyar perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain.
Tahap pre-commissioning dan commissioning akan memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala, dan memakan waktu sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.
Lebih lanjut, selain fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Precious Metal Refinery (PMR).
Fasilitas PMR berfungsi untuk mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak. Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas per tahun.
Baca juga: Pemerintah Bakal Setop Ekspor Tembaga, Bagaimana Nasib Freeport?
“Fasilitas pendukung PMR memungkinan proses produksi emas dari hulu ke hilir di dalam negeri yang akan memberikan nilai tambah bagi neraca perbankan Indonesia,” kata Airlangga.
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menambahkan, pihaknya memastikan pembangunan smelter dapat memenuhi target linimasa kurva-S yang telah disetujui pemerintah. Pihaknya pun akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pengerjaan smelter Manyar.
"Kami terus secara intensif berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam mengupayakan akselerasi perampungan smelter Manyar,” ujar Wenas.
Pembangunan smelter Manyar telah mengeluarkan biaya investasi sebesar 1,63 miliar dolar AS atau setara Rp 25 triliun hingga akhir Desember 2022. Adapun total nilai investasi proyek ini sebesar 3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 45 triliun.
Smelter Manyar dengan desain single-line terbesar di dunia akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Baca juga: Apa Kabar MIND ID Setelah 2 Tahun Kuasai Saham Freeport?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.