Tidak ada atau hanya pengembalian kecil untuk investasi ketika karyawan menghadapi risiko kehilangan pekerjaan mereka dan kualifikasi baru yang diperlukan sangat spesifik.
Tidak semua respons atas inovasi berbuah penolakan. Hauschildt (1999) memaparkan hasil survei terhadap 151 perusahaan Jerman yang berhasil memperkenalkan inovasi.
Resistensi terhadap inovasi bersifat konstruktif dan loyal. Karyawan dimungkinkan untuk berpartisipasi dan mengendalikan keputusan manajemen, mengungkapkan kekurangan dan kelemahan proyek.
Daniel (1987) dan Daniel & Hogarth (1990) menganalisis dampak perubahan teknologi terhadap hubungan industrial.
Sebanyak 2.019 perusahaan dari semua sektor ekonomi Inggris berpartisipasi dalam wawancara tersebut. Hasil dari studi mereka memperlihatkan dukungan karyawan untuk perubahan di perusahaan mereka bergantung pada jenis inovasi yang diterapkan.
Sebuah studi oleh Bemmels dan Reshef (1991) menyajikan jawaban dari 206 perusahaan Kanada yang memperkenalkan inovasi antara tahun 1980 dan 1988.
Karyawan biasanya mendukung inovasi, sementara serikat pekerja dan aturan khusus dalam kontrak kerja tentang inovasi teknologi mendorong penolakan karyawan.
Dengan berbagai polah reaksi atas inovasi dari karyawan dan pemangku kepentingan lain, semestinya resistensi tersebut belum tentu merugikan perusahaan karena bergantung pada karakteristik inovasi dan aturan kelembagaan.
Seperti disebutkan Schaefer (1998) yang masih relevan hingga kini, resitensi terhadap inovasi tidak selalu menjadi penghalang, namun dapat menghambat atau mengubah rencana inovasi.
Inovasi juga semestinya tidak merombak tatanan yang sudah bagus.
Terobosan yang dihasilkan adalah bagian dari perbaikan terus-menerus, cepat beradaptasi dengan kondisi terkini dan fleksibilitas terhadap perubahan yang terjadi.
Walau berkesan klise, tampaknya penolakan terhadap inovasi, harus tetap disikapi dengan bijaksana. Tidak sekadar “sat-set” apalagi menggunakan tangan besi.
*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.