JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto mencatatkan kinerja yang positif pada awal 2023. Ini terefleksikan dari kenaikan harga berbagai aset kripto besar serta kapitalisasi pasar yang kembali menembus level 1 triliun dollar AS.
Mulai melambatnya laju inflasi di Amerika Serikat menjadi salah satu katalis bagi pergerakan kripto pada Januari. Pasalnya, hal itu membuat pasar berekspektasi kebijakan pengetatan moneter bank sentral, The Federal Reserve (The Fed), semakin mendekati puncaknya.
Lantas, bagaimana dengan proyeksi pergerakan kripto pada Februari setelah The Fed kembali mengerek suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada 1 Februari lalu?
Baca juga: Peminat Kripto Makin Banyak, Mendag Zulhas: Perlu Literasi Peluang dan Risikonya
Tim riset platform Tokocrypto memproyeksi, Februari masih akan menjadi bulan yang baik bagi pergerakan kripto. Secara historis, Indeks Bitcoin Monthly Returns menunjukkan, Februari menjadi bulan bullish bagi Bitcoin.
"Februari optimis market kripto masih dalam tren bullish. Terlepas dari situasi makroekonomi ke depan, dari indeks Bitcoin Monthly Returns, BTC selalu untung di bulan Februari ini," tulis Tim Riset Tokocrypto, dikutip Jumat (3/2/2023).
Terkait dengan kenaikan suku bunga The Fed, Tokocrypto menilai, hal itu masih akan menjadi sentimen positif bagi pasar kripto. Pasalnya, kenaikan tersebut lebih rendah dibanding pertemuan sebelumnya.
Baca juga: Mendag Zulhas: Sebelum Juni 2023 RI Bakal Punya Bursa Kripto
"Oleh karena itu, sentimen investor kemungkinan akan membaik selama beberapa bulan ke depan," tulis Tokocrypto.
Selain itu, Fear and Greed Index Crypto menunjukkan bahwa Bitcoin telah berada di luar zona “Fear” selama 11 hari berturut-turut. Ini adalah waktu terlama Bitcoin berada di luar zona “Fear” sejak Maret 2022.
Sentimen Bitcoin masih positif per 30 Januari 2023 dengan berada di zona “Greed” dengan skor 61, level tertinggi sejak BTC menyentuh ATH nya pada 16 November 2021, ketika harganya mencapai 69.000 dollar AS.
Baca juga: The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga, Kali Ini Hanya 25 Bps
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar kripto berada dalam tren positif karena beberapa faktor yang mendorong perbaikan pasar kripto, di antaranya ekonomi Amerika Serikat yang mencatatkan kinerja lebih baik dari perkiraan pada kuartal akhir 2022 yaitu perlambatan ekonomi yang ringan. Kemudian inflasi yang terus menurun dalam kurun waktu 3 bulan.
"Kinerja tersebut sesuai dengan tujuan The Fed agar tetap dapat mengontrol laju inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi," ucap dia dalam risetnya.
Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Ringan, Saham-saham Bank Digital Ini Menguat Signifikan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.