JAKARTA, KOMPAS.com - PT Surga Marina Indonesia bersama dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menandatangani kesepakatan bersama untuk mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan marina terpadu yang berada di Kabupaten Rote Ndao.
Direktur Utama PT Surga Marina Indonesia (SMI) Albert Matasak mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan survei sejak bulan Agustus 2022, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan pertemuan informal dan formal, sekaligus peninjauan lokasi dengan Bupati Pemkab Rote Ndao.
"Kami berharap Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Marina Terpadu ini dapat membatu untuk mengembangkan sektor perekonomian dan pariwisata di Kabupaten Rote Ndao karena berdasarkan pengamatan kami, Pulau Rote mempunyai potensi yang besar untuk dibangun dan dikembangkan usaha di Bidang Kemaritiman, khususnya khususnya kapal yacht," kata Albert dalam siaran pers, Minggu (5/2/2023).
Baca juga: 21 Poktan di Rote Ndao Terima Alsintan, Kementan Harap Bisa Genjot Produksi
Albert mengatakan, di Australia ada sekitar 800.000 kapal ledger boat yang teregistrasi. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 5.000 yang ke Indonesia karena di Indonesia hanya sedikit Pelabuhan Marina yang memadai, yakni berada di Bali, Batam, Jakarta, dan Gili Gede-Lombok.
"Pengalaman saya menangani Oyster Yachts Rally masuk ke Indonesia kesulitan karena dari Darwin langsung ke Lombok. Mereka bertanya bisa masuk ke Rote tidak? Saya sempat bertanya ke Bea Cukai, ternyata belum bisa karena belum jadi port of entry," kata Albert.
Dengan begitu pembangunan ini diharapkan menjadi satu pintu masuk utama bagi kapal yachts, terutama dari Australia. Albert juga berharap, kedepannya pembangunan ini bisa menjadi destinasi pariwisata internasional yang sustaineble, ekslusif, dan ramah lingkungan.
Baca juga: Erick Thohir Pakai Baju Adat Pulau Rote pada Upacara HUT Ke-77 RI, Apa Maknanya?
Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu mengatakan, pengembangan Kawasan Marina Terpadu di Desa Keoen, Kecamatan Pantai Baru ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja lokal (setempat).
Namun, pembangunan Kawasan Marina Terpadu ini juga harus menjamin bahwa rencana tersebut tidak hanya menjadi investasi yang tidak pernah terealisasi. Selain itu, pembangunan ini juga diharapkan memiliki pengelolaan sistem yang baik, dan sesuai regulasi agar meningkatkan multiplier efect di daerah tersebut.
“Sistemnya harus baik sesuai regulasi yang ada. Sehingga tidak merugikan pihak investor pada satu sisi, juga masyarakat dan pemerintah Rote Ndao,” ujar Paulina Haning-Bullu.
Komisaris PT Surga Marina Indonesia Okki Soebagio mengatakan, jika lahan merupakan milik masyarakat maka pihaknya siap membebaskan untuk pembangunan Kawasan Marina Terpadu dengan harga yang sesuai
"Pada prinsipnya untuk lahan kami siap, namun kami juga meminta bantuan Pemkab Rote Ndao memfasilitasi dengan para pemilik, sehingga investasi ini bisa berjalan dan pada waktunya akan meberikan kontribusi bagi peningkatan perekonomian dan PAD Rote Ndao," ujar Okki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.