Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjemput (Rumah) Impian Milenial

Kompas.com - 06/02/2023, 16:24 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

Berlabuh di rumah subsidi

Pemerintah sebenarnya memiliki program rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rumah ini bisa jadi opsi bagi milenial membeli rumah pertama karena harganya yang masih terjangkau.

Hanya saja, sebagian masyarakat masih enggan membeli rumah subsidi lantaran berbagai alasan. Mulai dari kualitas bangunan yang seadanya, rawan banjir, hingga lokasinya yang sulit dijangkau.

dok Kementerian PUPR perkembangan pembangunan rumah

Awalnya keraguan ini juga hinggap di benak Hana. Namun seiring waktu dan pengalaman melihat secara langsung rumah subsidi di beberapa perumahan, keraguan itu memudar dan hilang.

"Tarnyata ada juga rumah subsidi yang kualitasnya enggak jauh berbeda dengan rumah komersil," ucapnya.

Baca juga: Jurus BTN Memitigasi Lonjakan Kredit Bermasalah

Pada awal 2022, Hana bahkan memutuskan untuk membeli rumah subsidi di Perumahan Kertamukti Residence, Cibitung, Kabupaten Bekasi dengan skema KPR BTN.

Soal harga, rumah subsidi masih sangat terjangkau. Hana misalnya, membeli rumah subsidi dengan harga sekitar Rp 168 juta. Uang muka yang dibayar hanya Rp 12,5 juta. Sementara cicilan per bulannya hanya Rp 1,3 juta selama 15 tahun.

Dari sisi kualitas, Hana menilai rumah subsidi yang ia beli sudah layak ditinggali dan kualitasnya tidak kalah jauh dibandingkan rumah komersil. Fasilitas taman bermain anak juga tersedia.

Selain itu, rumah subsidi tersebut memiliki luas tanahnya 60 meter persegi dan luas bangunan 30 meter persegi. Di dalamnya sudah ada 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, carport, dan masih ada tanah sisa di belakang.

Sementara itu, atap rumah juga sudah memakai rangka baja ringan, genteng beton, keramik ukuran 40x40, dan kusen jendela serta pintu sudah alumunium layaknya rumah-rumah komersil saat ini. Lantaran hal itu, Hana justru melabuhkan pilihannya ke rumah subsidi.

Baca juga: Jual Aset Rp 1 Triliun, BTN Tunggu Restu OJK

"Kuncinya sih jangan buru-buru cari rumah subsidi. Cek langsung kualitasnya bangunannya. Masih ada kok yang enggak terlalu jauh beda (kualitasnya) sama yang komersil," ucapnya.

Keputusan itu juga tidak lepas dari rencana pernikahannya. Hana sadar betul menikah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ia tidak ingin impiannya membeli rumah berdampak ke rencana pernikahan. Begitu pun sebaliknya, ia tak ingin pernikahan membuat impian memiliki rumah pertama tertunda lama.

Oleh karena itu, rumah subsidi dengan harga yang terjangkau jadi pilihan paling logis. Dengan mencicil rumah yang terjangkau, Hana bisa menabung untuk biaya pernikahannya. Kini kedua impian besarnya bisa tercapai dalam selang waktu yang tidak terlalu lama.

"Jadi ini udah cukup buat rumah pertama. Insyaallah nanti tinggal di situ. Cuma PR-nya nih bangun bagian belakang sama kanopi. Pasti lumayan tuh biayanya," kata Hana sembari tertawa.

Baca juga: Kenapa Rumah Subsidi Semakin Menjauhi Pusat Kota?

Kemudahan layanan

Selain soal harga dan kualitas rumah, layanan proses KPR juga jadi perhatian penting generasi milenial. Sebab bukan rahasia lagi banyak konsumen yang mundur karena proses KPR ribet dan lama.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com