Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/02/2023, 19:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah, swasta, dan masyarakat dinilai perlu memperkuat perlindungan data pribadi. Sebab masih banyak penyalahgunaan data yang terjadi.

Menurut CEO & Founder Privy Marshall Pribadi, Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) terus menggenjot upaya untuk memperkuat perlindungan data pribadi masyarakat.

Privy misalnya, mengandalkan layanan tanda tangan digital untuk mengamankan transaksi keuangan dan perjanjian di dunia digital.

“Karena hanya dengan satu identitas pengguna dan satu kata sandi yang digunakan untuk memverifikasi identitas seseorang yang diterima sebagai kredensial login di berbagai layanan, sehingga dapat digunakan untuk masuk di beberapa akun yang dimiliki pengguna," ujarnya dalam siaran pers, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Ini Cara Cegah Pencurian Data oleh Pinjol Ilegal

Menurut Marshall, penggunaan satu identitas dan kata sandi tersebut akan meningkatkan keamanan karena mengurangi jumlah kredensial yang harus dikenal dan disimpan.

“Sehingga ini bisa meminimalkan risiko kebocoran informasi pribadi dalam melakukan aktifitas digital, baik untuk bisnis maupun dalam keseharian," kata dia.

Sebelumnya, Privy menyatakan bakal mengembangkan sayap bisnisnya ke luar negeri. Teranyar, negara yang diincar menjadi pangsa pasar yaitu Australia.

Start-up tersebut menyatakan siap ekspansi ke Negeri Kangguru di awal 2023.

Baca juga: Sedang Marak, #AwasModus Pencurian Data Rahasia Perbankan!


"Australia menjadi pasar yang penting bagi Privy, karena kami ingin membuktikan aplikasi Privy diterima di negara maju. Hal ini sesuai dengan tujuan kami sebagai perusahaan global tentunya," kata Marshall, Senin (30/1/2023).

Australia dinilai sebagai salah satu negara tetangga terdekat Indonesia yang merupakan pasar yang potensial untuk bisnis digital trust.

Privy akan fokus menyediakan produk tanda tangan digital dan manajemen dokumen bagi korporasi yang bergerak di bidang IT, properti dan energi pada tahun pertama.

Baca juga: Penerima Subsidi Gaji, Waspada Penipuan dan Pencurian Data

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+