Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Jokowi Panggil Kepala Bapanas ke Istana, Bahas Apa?

Kompas.com - 06/02/2023, 19:30 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi serta beberapa pakar pertanian ke istana, Senin (6/2/2023).

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, durasi lamanya Kepala Bapanas di sana lebih dari 1 jam.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, selama di sana Presiden Jokowi, membahas bagaimana peranan BUMN Pangan dalam membantu penyediaan stok pangan hingga menjaga harganya tetap stabil.

"Hari ini yang dibahas adalah mengenai integrasi BUMN di bidang pangan. Jadi bagaimana kita semua menyiapkan off taker, jadi Pak Presiden menyampaikan bahwa kalau saudara-saudara kita ini (Kementan) fokusnya produksi, kemudian BUMN pangan bisa menjadi offtaker, maka enggak ada lagi harga jatuh di tingkat produksi di hulu, tinggal nanti bisa terintegrasi untuk menyiapkan itu semua," ujar Arief usai menghadap Jokowi di istana, yang disiarkan Bapanas secara virtual, Senin (6/2/2023).

Baca juga: DPR Singgung Kementan Klaim Beras Surplus, Bapanas: 6 Bulan Terakhir Defisit

Anggaran untuk penyerapan BUMN pangan

Menurut Arief, dalam meningkatkan penyerapan di tingkat BUMN pangan, diperlukan pendanaan yang nantinya akan dibahas oleh Presiden Jokowi bersama Menteri BUMN dan Kementerian Keuangan.

"Misalnya untuk jagung dan kedelai itu ada di Bulog, kemudian dalam Perpres 66 tahun 2021 menteri BUMN memberikan kuasa, surat kuasa kepada Kepala Badan pangan nasional untuk penugasan-penugasan perum bulog, ini kan perlu (dana)," jelas Arief.

"Poinnya adalah diberikan anggaran. Anggarannya ada dua ceritanya yang pertama adalah APBN yang satu lagi ini adalah pendanaan dana murah dari Himbara. Tentunya ini skema dengan dana murah kalau istilahnya Menteri Keuangan itu dana murah dan murah itu berarti ada rate yang rendah. Nah ini kan perlu sinkronisasi dengan teman-teman di Bank Indonesia juga dan Menteri Keuangan. Ini yang dibahas lagi nanti," sambung Arief.

Baca juga: Bapanas dan Kemendag Minta Kuota Distribusi Minyakita Ditambah Jadi 450.000 Ton Per Bulan

Presiden singgung soal Minyakita

Selain itu Arief juga mengatakan, Presiden Jokowi sempat menyinggung soal minyak makan curah Minyakita.

Arief tak menampik bahwa langkanya Minyakita yang terjadi saat ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat.

Oleh sebab itu dia bilang, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan tengah meminta kepada produsen Minyakita untuk menambah jumlah produksinya semula 300.000 ton menjadi 450.000 ton per bulan.

"Ini kan kalau kita melakukan sesuatu kan memang perlu waktu jadi ada waktu yang memang untuk memproses ini semua tapi peak season kita akan mulai 23 Maret ya kalau awal puasa. Harusnya sudah tersedia stoknya, enggak ada larangan pembelian hanya menyampaikan yang online di-stop dulu deh sebentar karena perlu untuk mengisi pasar," pungkasnya.

Baca juga: Dalam Rakernas Pertanian 2023, Wapres Ma’ruf Amin Berikan 3 Langkah Strategis Penguatan Pangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+