Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Peningkatan Kunjungan Turis Asing, Sandiaga Bakal Jajaki Potensi China, India, sampai Taiwan

Kompas.com - 06/02/2023, 22:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan terdapat beberapa negara yang potensial untuk mengunjungi Indonesia di tahun 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, salah satu negara yang memiliki potensi untuk melancong ke Indonesia adalah China.

Pasalnya pada ATF 2023, Asia Tenggara disebut sebagai tujuan utama dari wisatawan China yang mulai Februari 2023 ini bisa kembali berpergian.

"Banyak sekali minat grup (China) untuk kembali berwisata ke Asia Tenggara. Jadi kami merancang dan memastikan mereka tinggal lebih alam dan belanja lebih banyak di ekonomi lokal," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dilaksanakan secara virtual pada Senin (6/2/2023).

Baca juga: BPS: Jumlah Wisatawan Mancanegara Turun 3,19 Persen di November 2022

Ia menambahkan, pihaknya akan menggandeng pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memberikan paket baru yang lebih inovatif. Dengan begitu, dari sisi kualitas dan keberlanjutan dari wisatawan China bisa meningkat.

Selain China, Sandiaga memproyeksikan India sebagai negara yang potensial mengunjungi Indonesia.

Hal ini lantaran, tanpa adanya penerbangan langsung dari India ke Indonesia, wisatawan mancanegara asal India sudah masuk poisis kelima dari kontribusi kunjungan wisman sebanyak 5,61 persen.

"Ini mereka harus transit di beberapa negara, Vietnam, Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok. Kami membayangkan bagaimana kalau ada penerbangan langsung," urai dia.

Baca juga: 5,47 Juta Turis Asing Berkunjung Sepanjang 2022, Terbanyak dari Malaysia

Sandiaga menceritakan, pentingnya penerbangan langsung dari India telah diterapkan oleh Vietnam. Sebelumnya, Vietnam tidak memiliki penerbangan langsung ke India.

Kini, setiap minggu Vietnam memiliki 22 penerbangan langsung ke Vietnam.

"Mereka jadi pemenang utama dari kunjungan wisatawa India," ungkap dia.

Baca juga: Jokowi Bilang, Turis China yang Datang ke RI Tak Perlu Isolasi


Lebih jauh, Sandiaga menjelaskan, wisatawan India sebenarnya menyukai Bali sebagai destinasi pernikahan. Pasalnya, Bali memiliki kecocokan dengan India terutama terkait dengan seni dan sprirtualitas.

"Dan secara biaya termasuk murah untuk konsumen India," timpal dia.

Selain dua negara itu, Sandiaga juga masih akan memaksimalkan potensi wisatawan mancanegara yang berasal dari Australia, Malaysia dan Singapura seiring bertambahnya jumlah penerbangan.

"Berikutnya saya saya melihat peluang Filipina dan Asia Utara seperti Taiwan, Korea, dan Jepang juga bisa kita pasarkan paket wisata ke Likupang Sulawesi Utara," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com