Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Harta Gautam Adani Menguap Lebih dari Rp 850 Triliun dalam 2 Pekan | Ekspor CPO Dibekukan

Kompas.com - 07/02/2023, 05:34 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Gautam Adani Terdepak dari Orang Terkaya Keempat Dunia, Hartanya Menguap Lebih dari Rp 850 Triliun

Pengusaha asal India, Gautam Adani, tengah menjadi sorotan banyak pihak. Hal ini tidak terlepas dari harta kekayaannya yang anjlok ratusan triliun rupiah dalam kurun waktu singkat.

Melansir CNN, kurang dari dua pekan lalu Adani memiliki kekayaan mencapai 120 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.787,76 triliun (asumsi kurs Rp 14.898 per dollar AS).

Dengan nilai tersebut, dia menjadi orang terkaya keempat dunia, mengungguli nama-nama besar lain seperti Bill Gates atau Warren Buffet.

Namun sampai dengan Sabtu (4/2/2023) lalu, kekayaan pria berumur 60 tahun itu tercatat tinggal menyisakan 61 miliar dollar AS atau setara Rp 908,78 triliun.

Selengkapnya simak di sini

2. DMO Minyak Goreng Naik Jadi 50 Persen, Ekspor CPO ‘Dibekukan’

Pemerintah ‘membekukan’ sebagian hak ekspor yang dimiliki eksportir minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO).

Kebijakan tersebut diambil sebagai respons atas kelangkaan MinyaKita dan harganya yang cenderung mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan penjelasan terkait hal ini.

Luhut mengaku telah menggelar rapat koordinasi (Rakor) pada hari ini, Senin (6/2/2023), bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dengan para produsen minyak goreng.

Baca selegkapnya di sini

3. Viral Pasien Kanker "Dicuekin" Dokter RSUD Ciawi, Dirut BPJS Kesehatan: Sekarang Sedang Dirawat

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menanggapi beredarnya video pasien kanker yang mengeluhkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, lantaran dokter menangani sedang cuti.

Dia mengatakan, saat ini pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tersebut sudah dilayani dengan baik sesuai haknya.

"Pertama, kami ucapkan terima kasih kepada peserta JKN yang concern terhadap pelayanan JKN di fasilitas kesehatan. Kami telah mengunjungi dan berkomunikasi langsung dengan pasien yang bersangkutan, sekarang sedang dirawat di ruang kemoterapi," katanya dikutip dari laman BPJS Kesehatan, Senin (6/2/2023).

Ghufron pun menyarankan kepada pasien tersebut agar segera berkoordinasi dengan petugas BPJS Siap Membantu (Satu) apabila masih terdapat kendala dalam pelayanan di RSUD tersebut.

Simak selengkapnya di sini

4. Pukul Pegawai Restoran Ramen, Driver Gojek Dipolisikan hingga Diputus Kemitraannya

Salah seorang driver Gojek bernama Indra Rosadi diduga melakukan pemukulan kepada salah satu staf restoran RamenYa yang berada di Lippo Mall Puri, Jakarta pada Jumat (3/2/2023).

Dalam insiden tersebut, korban bernama Yuli Fitriyani terlihat mengalami memar di bagian mata.

Yuli kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (4/2/2023).

Atas insiden tersebut, Pihak Gojek melalui Twitter resminya @Gojekindonesia mengungkapkan telah memutus kemitraan kepada Indra Rosadi, dan dia tidak dapat menjadi mitra Gojek kembali.

Selengkapnya baca di sini

5.Sudah Impor hingga Operasi Pasar, Kenapa Harga Beras Masih Mahal?

Harga beras saat ini masih terbilang tinggi. Di beberapa daerah harga beras mencapai Rp 12.000 per kilogram (kg). Padahal, pemerintah sudah membuka keran impor hingga melakukan operasi pasar.

Mengapa harga beras masih tinggi, bahkan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET)?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, kenaikan harga beras terjadi karena beras yang dipasok oleh Bulog ke pasar tradisional adalah beras dengan kualitas premium atau maksimum butir patah 15 persen.

Zulhas bilang, harga beras Bulog yang dijual oleh pedagang adalah di atas Rp 10.000 per kg. Padahal, Bulog melepas beras ke pedagang seharga Rp 8.300 per kg. Seharusnya pedagang menjual beras ini Rp 9.540 per kg.

Selengkapnysa simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com