JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gautam Adani, konglomerat asal India, masih menjadi sorotan banyak pihak, menyusul munculnya tuduhan manipulasi saham dan berbagai kejahatan keuangan lain yang dilakukan oleh perusahaannya, Grup Adani.
Bahkan, kasus yang menimpa Adani juga mendapatkan perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, kejadian tersebut tidak hanya merugikan lini bisnis Grup Adani, tetapi juga fundamental perekonomian India secara keseluruhan.
"Hati-hati ada persitiwa besar minggu kemarin Adani, di India. Makronya negara bagus, mikronya ada masalah, mikro hanya satu perusahaan," ujar dia, dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Tuduhan Hindenburg Research Ini Bikin Duit Ratusan Triliun Gautam Adani Menguap
Kasus yang menimpa Grup Adani disebut berdampak terhadap aliran modal asing India serta pergerakan mata uang rupee. Maklum saja, sejak pengujung Januari lalu valuasi dari Grup Adani telah menyusut sekitar 120 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.800 triliun.
"Rp 1.800 triliun, itu seperempat PDB India. Yang terjadi apa? Capital outflow semua keluar. Yang terjadi apa? Rupee jatuh," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi pun meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pihak terkait untuk memperketat pengawasan. Ia tidak menginginkan adanya kasus 'goreng saham' yang berpotensi berimbas kepada fundamental perekonomian RI.
"Kalau gorengan itu enak, menggoreng-goreng (saham) kalau pas dapet, tapi sekali kepleset seprti tadi Adani di India, hati-hati," katanya.
Dituding lakukan manipulasi saham
Asal tahu saja, saat ini Grup Adani tengah menghadapi tudingan terkait manipulasi saham serta berbagai kejahatan keuangan lain. Tudingan ini disampaikan dalam laporan yang dibuat Hindenburg Research dan dipublikasikan pada 24 Januari.
Dalam laporan itu disebutkan, Grupa Adani telah melakukan aksi 'manipulasi saham yang kurang ajar'. Disebutkan aksi manipulasi saham telah dilakukan selama puluhan tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.