Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kasus Manipulasi Saham Gautam Adani yang Jadi Sorotan Jokowi

Kompas.com - 07/02/2023, 08:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gautam Adani, konglomerat asal India, masih menjadi sorotan banyak pihak, menyusul munculnya tuduhan manipulasi saham dan berbagai kejahatan keuangan lain yang dilakukan oleh perusahaannya, Grup Adani.

Bahkan, kasus yang menimpa Adani juga mendapatkan perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, kejadian tersebut tidak hanya merugikan lini bisnis Grup Adani, tetapi juga fundamental perekonomian India secara keseluruhan.

"Hati-hati ada persitiwa besar minggu kemarin Adani, di India. Makronya negara bagus, mikronya ada masalah, mikro hanya satu perusahaan," ujar dia, dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Tuduhan Hindenburg Research Ini Bikin Duit Ratusan Triliun Gautam Adani Menguap

Kasus yang menimpa Grup Adani disebut berdampak terhadap aliran modal asing India serta pergerakan mata uang rupee. Maklum saja, sejak pengujung Januari lalu valuasi dari Grup Adani telah menyusut sekitar 120 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.800 triliun.

"Rp 1.800 triliun, itu seperempat PDB India. Yang terjadi apa? Capital outflow semua keluar. Yang terjadi apa? Rupee jatuh," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi pun meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pihak terkait untuk memperketat pengawasan. Ia tidak menginginkan adanya kasus 'goreng saham' yang berpotensi berimbas kepada fundamental perekonomian RI.

"Kalau gorengan itu enak, menggoreng-goreng (saham) kalau pas dapet, tapi sekali kepleset seprti tadi Adani di India, hati-hati," katanya.

Dituding lakukan manipulasi saham

Asal tahu saja, saat ini Grup Adani tengah menghadapi tudingan terkait manipulasi saham serta berbagai kejahatan keuangan lain. Tudingan ini disampaikan dalam laporan yang dibuat Hindenburg Research dan dipublikasikan pada 24 Januari.

Dalam laporan itu disebutkan, Grupa Adani telah melakukan aksi 'manipulasi saham yang kurang ajar'. Disebutkan aksi manipulasi saham telah dilakukan selama puluhan tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+