Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,31 Persen, Tertinggi Selama 8 Tahun Jokowi Jabat Presiden

Kompas.com - 07/02/2023, 08:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, realisasi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,31 persen (year on year/yoy) di 2022, merupakan angka tertinggi sejak 2013. Artinya, sekaligus menjadi yang tertinggi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen ini tertinggi sejak 2013 yang saat itu tumbuhnya 5,56 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (6/2/2023).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengakui, bahwa kinerja ekonomi tahun lalu menjadi yang tertinggi selama lebih dari 8 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden RI atau sejak Oktober 2014.

Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Tertinggi Sejak 2013

Secara rinci pertumbuhan ekonomi di era Jokowi yakni tahun 2014 sebesar 5,01 persen, 2015 sebesar 4,88 persen, 2016 sebesar 5,03 persen, 2017 sebesar 5,07 persen, 2018 sebesar 5,17 persen, 2019 sebesar 5,02 persen, 2022 sebesar -2,07 persen, dan 2021 sebesar 3,70 persen.

"Secara kumulatif di tahun 2022 ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31 persen, dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (6/2/2023).

Selain menjadi yang tertinggi sejak 2013, kinerja ekonomi tahun lalu juga sudah melampaui level sebelum pandemi Covid-19 atau tahun 2019. Pada tahun itu, tercatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen.

Menurut data BPS, secara nominal produk domestik bruto (PDB) di 2022, baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK), telah melampaui level sebelum pandemi.

Pada 2022, PDB berdasarkan ADHB tercatat sebesar Rp 19.588,4 triliun, lebih tinggi dari ADHB tahun 2019 yang sebesar Rp 11.710 triliun. Sementara PDB berdasarkan ADHK tercatat sebesar Rp 11.710,4 triliun di 2022, lebih tinggi dari ADHK di 2019 yang sebesar Rp 10.950 triliun.

"Pertumbuhan ini (di 2022) juga jauh lebih tinggi dari angka pre-covid yaitu yang rata-rata sebesar 5 persen sebelum pandemi," kata Airlangga.

Ia pun berharap, berbagai indikator pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun lalu itu bisa menjadi modal untuk mendorong perekonomian 2023 di tengah risiko pelemahan ekonomi global.

"Beberapa leading indikator itu menunjukkan prospek cerah dari pertumbuhan ekonomi yang diharapkan menjadi penopang di tahun 2023," ungkapnya.

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31 Persen Sepanjang 2022

Pendorong laju ekonomi 2022

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, dari sisi produksi atau lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi 2022 utamanya ditopang pertumbuhan sektor industri sebesar 4,89 persen yang kontribusinya 18,34 persen terhadap PDB nasional.

Kemudian ditopang sektor perdagangan yang tumbuh 5,52 persen dengan kontribusi 12,85 persen, pertanian tumbuh 2,25 persen dengan kontribusi 12,40 persen, pertambangan tumbuh 4,38 persen dengan kontribusi 12,22 persen, dan konstruksi tumbuh 2,01 persen dengan kontribusi 9,77 persen.

"Seluruh leading sector, yaitu industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi melanjutkan tren pertumbuhan positif," ujar dia.

Meski begitu, transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum menjadi sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dengan masing-masing sebesar 19,87 persen dan 11,97 persen.

Pertumbuhan tinggi kedua sektor tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 51,87 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tahun lalu, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93 persen.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga didorong peningkatan pendapatan masyarakat. Hal tersebut setidaknya ditunjukkan oleh kenaikan pajak karyawan atau PPh Pasal 21 tumbuh 18,36 persen.

"Pulihnya mobilitas mendorong aktivitas dunia usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Margo.

Selain itu, dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi tahun lalu juga didorong realisasi investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 3,87 persen, ekspor tumbuh 16,28 persen, impor tumbuh 14,75 persen, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 5,64 persen.

"Kecuali untuk konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 4,51 persen di 2022," tutupnya.

Baca juga: Ekonomi 2022 Tumbuh 5,31 Persen, Menko Airlangga: Tertinggi di Masa Pemerintahan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com