Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hari Purnama
Analis Industri Kementerian Perindustrian

Analis Industri Kementerian Perindustrian

Pendekatan Ekonomi Sirkular pada Minyak Pelumas Bekas

Kompas.com - 07/02/2023, 12:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, penanganan yang tidak standar akan berdampak pada kualitas limbah yang berkurang karena terkontaminasi senyawa lain, seperti air sehingga menyulitkan proses re-refinery.

Pengolahan minyak pelumas bekas saat ini memang bertebaran sebagai industri dengan skala rumahan dengan proses yang sederhana, terdiri dari proses pemanasan dan penambah zat kogulan untuk menggumpalkan kotoran. Proses tersebut tidak terukur dan tidak terkontrol sesuai standar sehinga kontaminan berupa senyawa yang terdegradasi saat pembakaran di mesin atau kontaminasi dari air tidak dapat dipisahkan secara sempurna.

Selain itu, tidak ada alat analisis komposisi sehingga kualitas base oil yang dihasilkan tidak bisa diketahui. Jika base oil tersebut digunakan kembali sebagai pelumas, hal itu dapat mengurangi umur mesin kendaraan bermotor.

Jenis base oil tersebut sering digunakan sebagai bahan baku untuk membuat minyak pelumas palsu.

Limbah minyak pelumas bekas saat ini juga digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk pembakaran. Di beberapa daerah, masyarakat membakar minyak pelumas bekas untuk mengolah kapur.

Harga limbah tersebut 10 kali lebih rendah dibandingkan harga bahan bakar biasa. Namun pembakaran tersebut dapat menghasilkan arsenik, barium, cadmium, chromium, lead, zinc, dan halogen.

Pengecekan kesehatan masyarakat di sekitar pengolahan batu kapur menunjukkan adanya logam berat pada darah yang dapat menimbulkan penyakit jangka panjang seperti kerusakan ginjal dan tekanan darah tinggi. Selain itu ditemukan anak dengan degradasi mental di daerah sekitar pembakaran batu kapur yang menggunakan minyak pelumas bekas.

Proses Pengolahan Minyak Pelumas Bekas

Saat ini, industri pengolahan minyak pelumas bekas berstandar hanya mampu mengolah sekitar enam persen dari total minyak pelumas bekas yang beredar di Indonesia. Sisa minyak pelumas bekas itu, sebesar 94 persen, belum diolah dan berpotensi masuk ke lingkungan tanpa pengolahan yang tepat.

Perlu dukungan kebijakan untuk mendorong investasi guna membangun pabrik-pabrik baru. Pabrik–pabrik tersebut bisa didirikan dekat dengan area yang memiliki jumlah pemilik kendaraan bermotor yang tinggi atau bisa didorong untuk dibangun di dekat pertambangan dan pengolahan hasil pertambangan karena memakai minyak pelumas industri dalam jumlah yang banyak.

Perhatian terhadap industri pengolahan minyak pelumas bekas perlu ditingkatkan karena dampak yang berbahaya apabila diolah dengan tidak standar.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com