Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 12 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Massal Karyawannya pada 2023

Kompas.com - 07/02/2023, 13:27 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Adapun penyebab PHK yang dilakukan IBM, merupakan dampak dari penjualan aset. Selain itu, bisnis IBM juga mengalami kesulitan saat ini.

“Kami akan mengambil mengalokasikan dana 300 juta dollar AS pada kuartal pertama untuk membayar biaya pesangon karyawan,” ungkap Krishna dalam konferensi pers kinerja keuangannya pada Rabu, (25/1/2023) waktu setempat.

Baca juga: Badai PHK Perusahaan Teknologi Berlanjut, Ketua Asosiasi E-Commerce Buka Suara

5. Alphabet Inc

Induk perusahaan Google, Alphabet Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 karyawan pada Jumat (20/1/2023).

Dilansir dari Indian Express (21/1/2023), perusahaan induk Google, Alphabet Inc, telah mengumumkan akan mengurangi 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari keseluruhan tenaga kerja globalnya.

CEO Alphabet Inc Sundar Pichai mengatakan, keputusan untuk melakukan PHK karyawan secara besar-besaran merupakan hal yang sangat sulit. Kebijakan ini juga akan memengaruhi kinerja tim di seluruh perusahaan termasuk bagian perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik maupun pada produk.

"Kami telah memutuskan untuk mengurangi sekitar 12.000 karyawan. Kami juga telah mengirimkan email terpisah kepada karyawan di AS yang terkena PHK. Sedangkan untuk karyawan di negara lain, prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena ketentuan hukum yang berlaku di setiap negara tersebut,” tulisnya.

Baca juga: Pilih Gandeng SHIELD, Ride Hailing InDrive Pastikan Tak Ada PHK dan Tak Pakai Strategi Bakar Duit

6. Spotify

Perusahaan aplikasi layanan musik serta podcast digital, Spotify, akhirnya mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerjanya.

Ini disampaikan CEO Spotify Daniel Ek dalam situs resmi perusahaan. Dalam pengumuman tersebut disebutkan, Spotify akan memangkas 6 persen dari total karyawan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional. Daniel mengatakan, keputusan tersebut menjadi sulit, namun perlu diambil.

"Layaknya pemimpin lain, Saya berharap untuk mempertahankan tren baik dari pandemi, dan percaya bahwa bisnis global yang luas serta risiko yang lebih rendah terhadap dampak perlambatan iklan akan melindungi kami," ujar dia, dilansir dari CNN, Selasa (24/1/2023).

Asal tahu saja, perusahaan berbasis di Stockholm, Swedia, itu memiliki sekitar 9.800 karyawan secara global terhitung sampai dengan September 2022. Dengan asumsi jumlah karyawan tidak bertambah signifikan, maka PHK akan berdampak terhadap sekitar 588 karyawan.

Baca juga: Catat, Pengangguran, Korban PHK hingga Pekerja Bisa Ikut Program Kartu Prakerja

7. Microsoft

Microsoft berencana melakukan PHK kepada 10.000 karyawannya sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih luas. CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, kondisi perusahaan tidak kebal terhadap ekonomi global.

“Tidak ada yang bisa menentang gravitasi dan gravitasi di sini adalah pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dengan inflasi,” kata Nadella mengutip CNN, Kamis (19/1/2023)

Ia menambahkan, PHK juga dipicu dari perubahan permintaan dalam layanan digital sejak pandemi Covid-19, serta ketakutan akan resesi.

Berdasarkan pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Microsoft memiliki sekitar 221.000 karyawan penuh waktu secara global per 30 Juni 2022. Nadella mengatakan, lay off pegawai tersebut mewakili 5 persen dari total pekerja di perusahaan milik Bill Gates tersebut.

Baca juga: Catat, Pengangguran, Korban PHK hingga Pekerja Bisa Ikut Program Kartu Prakerja

8. Verily

Anak usaha perusahaan teknologi Aphabet Inc yang bergerak di bidang penelitian kesehatan ini berencana memangkas 15 persen dari total karyawannya di awal 2023.

Mengutip CNBC, dalam email yang dikirimkan perusahaan kepada karyawan pada hari Rabu (11/1/2023), CEO Verily Stephen Gillett mengatakan perusahaan akan memberhentikan 15 persen stafnya dalam langkah restrukturisasi.

Adapun alasan PHK yang akan dilakukan kepada 240 karyawan tersebut, karena perusahaan berusaha untuk mandiri secara finansial dari perusahaan induk, Alphabet.

Sejak awal berdiri pada 2015, ini adalah PHK pertama yang menghantam perusahaan induk Google tersebut setelah gelombang PHK industri dan ketakutan akan resesi merebak.

Baca juga: PHK Melalui Surel Dinilai Tak Hormati Pekerja, Ini yang Seharusnya Dilakukan Perusahaan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com