Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Warteg Tak Berani Naikkan Harga Makanan Meski MinyaKita Langka dan Mahal

Kompas.com - 07/02/2023, 16:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak goreng MinyaKita langka dan mahal jadi ancaman yang serius bagi pengusaha warteg. Tak hanya perlu menyiasati kelangkaan, pengusaha warteg perlu mengatasi lesunya daya beli masyarakat.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, MinyaKita langka dan mahal tidak serta merta membuat pengusaha menaikkan harga menu yang bergantung pada minyak goreng.

Hal ini lantaran sebagaian warteg masih mencatatkan omzet yang stagnan. Daya beli masyakarat yang belum tumbuh ditengarai jadi salah satu sebabnya.

Baca juga: Minyakita Langka dan Mahal, Luhut Turun Tangan

"Sehingga kalau naikkan harga menu warteg akan berakibat sepi (pelanggan)," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Mukroni menjelaskan, MinyaKita langka harus membuat pengusaha warteg memutar otak untuk mencari jalan keluar.

Pasalnya, sebagian besar pedagang warteg telah bergantung pada minyak goreng besutan pemerintah ini.

"Warteg sudah sangat bergantung pada MinyaKita. Tadinya warteg memakai minyak curah yang lebih murah daripada minyak kemasan," timpal dia.

Dengan adanya kelangkaan minyak goreng MinyaKita ini, pengusaha warteg terpaksa harus beralih kembali ke minyak curah.

Baca juga: Luhut: Kenaikan Harga Minyakita akibat Pasokan Domestik Kurang

Pilihan ini terpaksa diambil meskipun minyak goreng curah diakui memiliki kualitas di bawah MinyaKita.

Adapun, pilihan pengusaha warteg ke minyak goreng curah nyatanya tidak serta merta mengkahiri masalah. Mukroni menngungkapkan, harga minyak goreng curah justru terkerek naik karena diserbu oleh pedagang warteg,

"Minyak curah harganya naik karena diserbu pedagang warteg yang beralih dari MinyaKita yang langka," tandas dia.

Sebagai informasi, minyak goreng MinyaKita mendadak langka di sejumlah daerah. Kalaupun ada, harga jual dari pedagang melonjak hingga Rp 20.000 per liter.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita yang diatur oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.

Padahal seperti telah diberitakan, minyak goreng MinyaKita tersebut diluncurkan pemerintah sebagai upaya untuk menekan harga minyak goreng yang sempat melambung tinggi dan langka tahun lalu.

Baca juga: Asosiasi Pedagang Pasar Minta Kebijakan Beli Minyakita Pakai KTP Diawasi Ketat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com