Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen, Sri Mulyani: Jadi Titik Terang di Tengah Guncangan Global

Kompas.com - 07/02/2023, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,31 persen di tahun 2022 memperkuat predikat Indonesia sebagai 'The Bright Spot' di tengah guncangan ekonomi global saat ini.

Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di 2021 yang sebesar 3,69 persen. Selain itu, turut menjadi angka pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak 2013.

Bendahara negara itu mengatakan, APBN telah bekerja keras sepanjang tahun lalu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, ketika pertumbuhan global justru mulai diproyeksi melambat.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,31 Persen, Tertinggi Selama 8 Tahun Jokowi Jabat Presiden

"Berkat kerja keras APBN #UangKita sebagai peredam tekanan global, Indonesia masih menjadi negara dengan predikat 'The Bright Spot' di tengah guncangan global saat ini. Ini yang harus terus kita jaga dengan tetap optimis, namun juga waspada," ujarnya dalam akun Instagram @smindrawati, dikutip Selasa (7/2/2023).

Sektor transportasi dan pergudangan yang sempat terkontraksi akibat pandemi, namun di 2022 menjadi sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yaitu mencapai 19,87 persen (yoy), diikuti oleh penyediaan komodasi dan makan minum yang mencapai 11,97 persen (yoy).

"Artinya, sepanjang tahun 2022 pemulihan ekonomi kita berlangsung kuat dan masyarakat mulai bisa kembali berkativitas secara normal," imbuhnya.

Sri Mulyani, dalam siaran persnya, menjelaskan bahwa pertumbuhan yang tinggi pada sektor transportasi dan akomodasi tak lepas dari dampak peningkatan aktivitas pariwisata. Pendekatan kebijakan PPKM yang tepat telah memegang peranan penting dalam perbaikan sektor penunjang pariwisata.

Baca juga: Ekonomi 2022 Tumbuh 5,31 Persen, Menko Airlangga: Tertinggi di Masa Pemerintahan Jokowi

Peningkatan aktivitas pariwisata tercermin dari jumlah penumpang di seluruh moda transportasi meningkat di tahun lalu. Seperti pada angkutan udara yang tercatat naik 75,8 persen untuk penumpang domestik dan 1.030,9 persen untuk penumpang internasional.

Begitu pula jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat yaitu mencapai 5,5 juta kunjungan atau naik 251,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi juga terjadi secara merata di seluruh pulau. Terdiri dari Papua dan Maluku dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 8,65 persen, diikuti Sulawesi tumbuh 7,05 persen, Jawa tumbuh 5,31 persen, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 5,08 persen, Kalimantan tumbuh 4,94 persen, serta Sumatera tumbuh 4,69 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun terjadi secara merata di seluruh sektor juga pulau," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Airlangga: Tahun Politik Jadi Vitamin Buat Pemulihan Ekonomi 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com