Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Menteri PPN: RI Butuh Waktu 22 Tahun untuk Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Kompas.com - 07/02/2023, 19:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia terjebak dalam pendapatan menengah (middle income trap) selama 30 tahun.

Pada tahun lalu, lanjut Suharso, Indonesia disebut sudah masuk ke tingkat berpenghasilan menengah atas (upper middle income). Untuk mencapai pendapatan yang lebih tinggi lagi, menurut perhitungannya dibutuhkan sekitar 22 tahun lagi.

"Dan kita baru saja masuk dari low middle income menjadi upper middle income, kira-kira baru tahun lalu di angka 4.200 dollar AS per kapita. Kalau hitungan secara kalkulasi ekonomi yang linier itu kita membutuhkan waktu tak 22 tahun untuk sampai pada high economy. Tapi mudah-mudahan kita bisa lebih lebih cepat," katanya dalam Peluncuran Rencana Aksi Nasional Open Government Indonesia VII, Selasa(7/2/2023).

Baca juga: Cegah Indonesia Jadi Negara Rentan, Bappenas Susun RPJPN untuk 20 Tahun

Dia mengatakan, dalam government effectiveness index serta regulatory quality index, pendapatan per kapita Indonesia sepanjang tahun 1995 sampai 2020 menunjukkan tren peningkatan secara gradual sebagai implikasi dari berbagai upaya reformis yang dilakukan. Terutama di bidang hukum regulasi dan total kelola pemerintahan

Namun dibandingkan dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, sambung Suharso, pencapaian Indonesia masih relatif tertinggal untuk mengejar ketertinggalan pendapatan per kapita tersebut.

"Kalau kita ukur berdasarkan gabungan indeks yang diukur oleh Indonesia atau PBB capaian Indonesia pada tahun 2016 hingga 2020 juga menunjukkan tren yang meningkat di mana rata skor Indonesia berada di atas rata dunia yang sebagian besar dikontribusi oleh sektor human capital index dan online service index," kata dia.

Baca juga: Bappenas: 100 Tahun Kemerdekaan RI Semakin Ditegaskan Sebagai Negara Maritim


"Namun dari aspek infrastruktur digital sebagaimana diukur dalam telecommunication infrastructur index, Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya," sambungnya.

Soeharso mengatakan Indonesia telah melalui pandemi dan dapat menunjukkan pencapaian keluar dari jebakan middle income. Dia juga memaparkan sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah agar bisa mencapai pendapatan tertinggi masyarakatnya.

"Salah satu upaya kita untuk mencapai itu adalah transformasi tata kelola. Transformasi tata kelola ini dibangun dari berbagai aspek yang saling berkaitan yaitu tata kelembagaan, tata regulasi, sumber daya manusia, relasi antara aktor pemerintah dan non-pemerintah serta transformasi digital," ucapnya.

Baca juga: Bappenas: Peserta Pemilu Harus Mengampanyekan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+