JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada Selasa (7/2/2023) kemarin. Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat menguat 61,51 poin atau 0,89 persen ke 6.935,30
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, kenaikan IHSG tidak terlepas dari rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31 persen sepanjang tahun 2022. Katalis terhadap indeks saham juga datang dari dimulainya musim rilis kinerja 2022.
"Hal ini belum terlihat disokong oleh capital inflow deras ke dalam pasar modal kita, sehingga peluang adanya tekanan jangka pendek juga masih terlihat," kata dia dalam risetnya, Selasa.
Baca juga: Investor Asing Kembali Catat Net Buy, Ini Saham-saham yang Paling Diminati
Oleh karenanya, Willliam memproyeksi, pada Rabu (8/2/2023) hari ini, IHSG berpotensi tertekan. Indeks saham diprediksi bergerak pada rentang 6.878-7.002.
"Momentum koreksi dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan pembelian mengingat saat ini masih di awal tahun, hari ini IHSG berpotensi tertekan," kata dia.
Pada sesi perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham UNVR, BBCA, BBRI, ICBP, ASRI, PWON, TBIG, TLKM, dan EXCL.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Top Gainers LQ45 Dipenuhi Saham Batu Bara
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG tertekan hari ini. Secara teknikal, IHSG disebut berada di akhir dari wave a apabila penutupan harian tetap di bawah 6.968 sebagai resisten yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 50 persen dari wave (c).
"Pelemahan di bawah 6.835 akan mengonfirmasi pembentukan wave b," katanya.
Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.835, 6.801, dan 6.755. Sementara level resisten berada pada 6.968, 7.000, dan 7.064.
"Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish," ucapnya.
Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, EMTK (trading buy), ASII (buy on weakness), BBCA (buy on weakness), BMRI (accumulative buy), dan SMGR (accumulative buy).
Baca juga: BMRI Bakal Stock Split Saham, Simak Jadwal Pelaksanaannya
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.