Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Kedatangan 4 Emiten Baru Hari Ini, Berikut Profilnya

Kompas.com - 08/02/2023, 11:49 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 4 perusahaan tercatat atau emiten baru pada Rabu (8/2/2023) hari ini.

Keempat perusahaan ini menjadi emiten ke-14 hingga 17 di BEI pada tahun 2023.

Adapun keempat perusahaan yang resmi melantai di BEI yakni, PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), dan PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP).

Baca juga: Soal IPO Pertamina Hulu Energi, OJK: Ada Sedikit Penundaan

Berikut profil keempat perusahaan yang baru melantai di BEI tersebut:

1. Vastland Indonesia (VAST)

Melansir data e-IPO Vastland Indonesia merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha pengembangan properti pergudangan. Perusahaan yang masuk ke dalam sektor Properti dan Real Estat ini menjadi emiten ke-14 yang tercatat di BEI pada 2023.

Dalam aksi korporasi ini, Vastland Indonesia melepas 650 juta saham baru atas nama setara dengan 21 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap 1 saham VAST dihargai Rp 108, sehingga pendanaan yang diperoleh mencapai Rp 70,2 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek sebesar Rp 33,05 miliar akan digunakan untuk pembelian aset berupa bidang-bidang tanah dan bangunan. Adapun sebesar Rp 16 miliar akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman berelasi kepada PT Bhinnek Kreasi Perdana.

Sementara sisianya akan digunakan untuk modal kerja, yang digunakan untuk biaya operasional Perseroan. Kemudian untuk membayar biaya-biaya yang timbul atas transaksi jual beli tanah dan bangunan, termasuk dan tidak terbatas pada BPHTB, Notaris, serta biaya terkait lainnya.

2. Haloni Jane (HALO)

Perusahaan yang didirkan pada 2001 ini memiliki kegiatan usaha bidang Industri barang dari karet untuk kesehatan. Secara spesifik, perseroan saat ini melakukan kegiatan produksi sarung tangan karet dari bahan baku lateks yang digunakan untuk berbagai keperluan terutama penggunaan untuk medis dengan merek dagang antara lain Shamrock Gloves dan Myguard Gloves.

Perusahaan dengan kode saham HALO itu melakukan penawaran saham umum perdana sebanyak 1,13 miliar saham baru, atau setara 20 persen modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Adapun harga penawaran saham perusahaan sebesar Rp 100, dengan demikian perusahaan berpotensi meraup dana sebesar Rp 113 miliar.

Adapun dana tersebut setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Adapun modal kerja yang dimaksud ialah pembelian bahan baku dan bahan penunjang. Selain itu modal kerja digunakan untuk pembayaran gaji karyawan pabrik dan karyawan kantor, hingga kebutuhan operasional lainnya.

3. Solusi Kemasan Digital (PACK)

Solusi Kemasan Digital merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan eceran pembungkus dari plastik. Ini mencakup perdagangan eceran barang pembungkus dari plastik, seperti plastik kiloan, plastik sampah, kantong plastik dan barang pembungkus dari plastik lainnya serta Industri Barang Dari Plastik Untuk Pengemasan.

Pada pelaksanaan IPO, perusahaan dengan kode PACK ini melepas saham ke publik sebanyak 308 juta lembar bernilai nominal Rp 10 atau setara 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran umum senilai Rp162 per saham, maka dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 49,9 miliar.

Rencananya, sebesar 79 persen dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan oleh PACK untuk modal kerja. Sedangkan sisanya akan dimanfaatkan sebagai anggaran belanja modal.

4. Pelita Teknologi Global (CHIP)

Perusahaan ini bergerak dalam bidang aktivitas konsultasi dan perancangan IoT, dan industri smart card. Perusahaan ini menjadi emiten ke-17 di BEI pada tahun ini.

Emiten dengan kode saham CHIP ini melakukan IPO dengan melepas 200 juta lembar saham, atau setara 24,81 persen modal disetor. Adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 160, dengan demikian perseroan meraup dana sebesar Rp 32 miliar dari pelaksanaan IPO.

Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja yaitu untuk biaya operasional. Di antaranya seperti pembelian bahan baku, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, gaji dan biaya sewa.

Baca juga: Investor Asing Kembali Catat Net Buy, Ini Saham-saham yang Paling Diminati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com