JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan membeli kembali atau buyback saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 1,5 triliun.
Padahal Januari lalu, BRI juga telah menyelesaikan proses buyback saham senilai Rp 3 triliun untuk 647.385.900 lembar saham.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, aksi korporasi ini tidak mengganggu kondisi keuangan pasca buyback sehingga dipastikan kondisi keuangan perseroan tetap solid.
"Selama buyback ini kita sudah sangat kalkulatif dengan baik, tidak akan mengganggu kinerja, tidak akan mengganggu permodalan BRI ke depan bahkan memperkuatnya," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (8/2/2023).
Buyback saham ini digunakan untuk para karyawan BRI sebagai pelaksanaan program kepemilikan saham pekerja maupun direksi. Hal ini untuk meningkatkan engagement karyawan BRI.
Dia berharap dengan adanya buyback saham ini, akan menumbuhkan motivasi dan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan yang kemudian akan mendongkrak kinerja karyawan.
Pasalnya, jika kinerja perseroan baik, maka karyawan yang ikut memiliki saham BRI akan langsung menikmati hasil kerjanya melalui dividen.
Baca juga: Penyaluran Kredit BRI Rp 1.139 Triliun pada 2022, 84,74 Persen Kredit UMKM
"Kalau kita lihat sekarang pun telah beberapa kali buyback itu. Total yang dimiliki oleh pekerja tidak sampai 1 persen. Jadi saya pikir enggak salah kalau kita punya keinginan untuk paling tidak total karyawan memiliki saham 1 persen atau 2 persen," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengatakan, dengan buyback saham ini perseroan ingin memberikan insentif kepada para pekerja dalam bentuk saham.
"Sehingga meningkatkan engagement pekerja dan memacu kestabilan pertumbuhan kinerja BRI ke depan," kata Viviana.
Adapun aksi korporasi ini akan diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah tanggal Rapat Umum Pemegang SahamTahunan Tahun (RUPST) 2023 yang menyetujui buyback.
Rencananya, BRI akan menggelar RUPST 2023 pada 13 Maret 2023 sehingga periode buyback akan berlangsung selama 14 Maret 2023 sampai 14 September 2024.
"Jumlah buyback sebesar sebanyak-banyaknya Rp 1,5 triliun yang akan diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 18 bulan dari putusan RUPS ini, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan," tukasnya.
Baca juga: Melonjak 67,15 Persen, Laba Bersih BRI 2022 Capai Rp 51,4 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.