Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Luhut: Sampah di Jakarta Hampir 8.000 Ton Per Hari, tapi Daya Tampung Bantargebang Cuma 2.000 Ton

Kompas.com - 08/02/2023, 17:40 WIB

CIKARANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, sampah menumpuk yang ada di DKI Jakarta bisa mencapai 8.000 ton per hari.

Sementara kapasitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di Bantargebang hanya mampu menampung sebanyak 2.000 ton per hari.

"Bantargebang itu kira-kira 18 kilometer, di sana ada itu RDF (refuse derived fuel) plant oleh DKI itu 2.000 ton per hari. Tapi sampah DKI itu hampir 8.000 ton per hari, jadi angkanya besar sekali," katanya dalam Peresmian Pabrik Daur Ulang Plastik PET di Cikarang Utara, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Jokowi Sentil Pejabat Daerah yang Belum Mampu Atasi Persoalan Sampah

Maka dari itu, hadirnya pabrik daur ulang plastik yang digagas oleh Coca Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) bekerja sama dengan PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina) ini dapat menjadi penolong untuk mengurangi sampah yang ada di DKI Jakarta.

"Jadi keberadaan ini (pabrik daur ulang kerja sama antara Coca Cola dengan PT Amandina Bumi Nusantara saya rasa sudah bagus sekali," ucap Luhut.

Luhut pun mendorong kepada manajemen pabrik daur ulang plastik ini untuk meningkatkan kapasitas penampungan sampah yang akan diolah kembali. Lantaran, saat ini, pabrik tersebut hanya mampu menampung 25.000 ton per tahun.

Baca juga: Resmikan Pabrik Daur Ulang Senilai Rp 556,2 Miliar, Luhut: Ini Bisa Banyak Membuat Lapangan Kerja

"Tapi kapasitasnya menurut hemat saya perlu kita tingkatkan. Karena ini masih 25.000 ton per tahun, kalau bisa dalam dua tahun ke depan kita double. Karena menurut hemat saya, karena plastik ini berbahaya tapi juga dibutuhkan," kata dia.

Ditemui dalam peresmian itu, Managing Director PT Amandina Bumi Nusantara Suharji Gasali mengatakan, di Indonesia masih minim adanya perusahaan yang memproduksi daur ulang sampah plastik. Sementara, total sampah yang ada di seluruh Indonesia saja bisa mencapai ratusan ribu.

"Produksi daur ulang masih sangat sedikit. Paling Indonesia yang mendaur ulang botol, paling sekitar 4.000 ton total. Sedangkan sampah plastik setahun bisa ratusan ribu ton setahun. Jadi masih sedikit botol yang di-recycle. Jadi Coca Cola yang di pasar sudah seratus persen recycle," ungkap dia.

Dari banyaknya jumlah sampah tersebut, PT Amandina Bumi Nusantara berencana akan memperluas kembali fasilitas daur ulang ini. Namun dia tidak menyebutkan pasti kapan ekspansi tersebut terealisasi.

"Pabrik daur ulang ini masih satu di sini (Cikarang Utara), ini yang pertama. Dan kita berencana untuk ekspansi. Kita lagi lihat-lihat, bisa di sini (Cikarang), Jawa Barat, atau Jawa Tengah. Karena sampah botol plastik paling banyak itu di Jawa," kata Suharji.

Baca juga: Strategi Luhut untuk Atasi Kelangkaan Minyakita

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Beli Tiket KRL Solo-Yogyakarta di Aplikasi Gojek

Cara Beli Tiket KRL Solo-Yogyakarta di Aplikasi Gojek

Spend Smart
Ini 7 Insentif Fiskal Pemerintah untuk Tekan Harga Mobil-Motor Listrik

Ini 7 Insentif Fiskal Pemerintah untuk Tekan Harga Mobil-Motor Listrik

Whats New
Berlaku Sejak 20 Maret 2023, Ini 5 Fakta Subsidi Motor Listrik

Berlaku Sejak 20 Maret 2023, Ini 5 Fakta Subsidi Motor Listrik

Whats New
Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 per Gram, Simak Rinciannya

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 per Gram, Simak Rinciannya

Whats New
Bangkit, IHSG Dibuka Menguat

Bangkit, IHSG Dibuka Menguat

Whats New
Komitmen Jaga Kawasan Pesisir, IWIP Ajak Masyarakat Tanam 5.000 Bibit Mangrove

Komitmen Jaga Kawasan Pesisir, IWIP Ajak Masyarakat Tanam 5.000 Bibit Mangrove

Whats New
Sempat Tembus 2.000 Dollar AS, Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi 1 Tahun

Sempat Tembus 2.000 Dollar AS, Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi 1 Tahun

Whats New
Opsi Impor Beras Diumumkan di Tengah Panen Raya, Bagaimana Perhitungan Pemerintah?

Opsi Impor Beras Diumumkan di Tengah Panen Raya, Bagaimana Perhitungan Pemerintah?

Whats New
Sempat Sentuh Level Terendah 15 Bulan, Harga Minyak Dunia Kembali Menguat

Sempat Sentuh Level Terendah 15 Bulan, Harga Minyak Dunia Kembali Menguat

Whats New
Kata Erick Thohir soal Dirut Mind ID Hendi Prio Dipanggil Satgas BLBI

Kata Erick Thohir soal Dirut Mind ID Hendi Prio Dipanggil Satgas BLBI

Whats New
Aturan Baru Asuransi Unit Link dari OJK Tekankan 3 Aspek Kunci, Apa Untungnya bagi Nasabah?

Aturan Baru Asuransi Unit Link dari OJK Tekankan 3 Aspek Kunci, Apa Untungnya bagi Nasabah?

BrandzView
Menkes Sebut Penerapan KRIS agar Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Menkes Sebut Penerapan KRIS agar Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Whats New
PMK Nomor 22 Tahun 2023, Aturan Baru Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau

PMK Nomor 22 Tahun 2023, Aturan Baru Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau

Whats New
Pupuk Bersubsidi Dikeluhkan Langka, Ketua Komisi IV: Permintaan 23 Juta Ton, Subsidi Hanya 9 Juta Ton

Pupuk Bersubsidi Dikeluhkan Langka, Ketua Komisi IV: Permintaan 23 Juta Ton, Subsidi Hanya 9 Juta Ton

Whats New
Jelaskan soal Transaksi Rp 300 Triliun, Sri Mulyani Singgung Nama Gayus dan Angin Prayitno

Jelaskan soal Transaksi Rp 300 Triliun, Sri Mulyani Singgung Nama Gayus dan Angin Prayitno

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+