Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Tanggapi Hong Kong yang Tebar 500.000 Tiket Pesawat Gratis

Kompas.com - 09/02/2023, 09:40 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi upaya Hong Kong untuk menghidupkan pariwisata dengan menawarkan 500.000 tiket gratis kepada wisatawan, adalah sesuatu yang revolusioner.

"Ini suatu yang mungkin sangat revolusioner yang dilakukan Hong Kong, dan mereka bisa melakukan itu karena memiliki kemampuan keuangan yang cukup," ujar Sandiaga dikutip dari Antara, Kamis (9/2/2023).

Melalui upaya yang dilakukan Hong Kong tersebut, Sandi justru melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan penerbangan dari Hong Kong dari beberapa destinasi di Indonesia, salah satunya untuk berwisata di Bali atau destinasi super prioritas (DSP) lainnya di Tanah Air.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, dengan upaya yang dilakukan Hong Kong tersebut diwanti-wanti agar tidak berimbas buruk kepada wisata dalam negeri.

Baca juga: Tarif Baru WNI Masuk Candi Borobudur Diperkirakan Rp 150.000

"Jangan sampe nanti lebih banyak orang Indonesia yang berwisata ke Hong Kong daripada wisatawan dari Hong Kong untuk berwisata ke Indonesia. Jadi kita harus cepat ambil kesempatan," beber Sandiaga.

Sebelumnya diberitakan, Daerah Administratif Khusus (SAR) Hong Kong menyiapkan 500.000 tiket pesawat gratis dalam rangka kampanye Hello Hong Kong guna menarik turis, pelancong bisnis, dan investor dari berbagai negara.

Kepala Eksekutif SAR Hong Kong John Lee, dalam peluncuran kampanye Hello Hong Kong, Kamis (2/2/2023), mengatakan para tamu yang berkunjung ke Hong Kong dapat memanfaatkan serangkaian penawaran khusus, voucer, dan insentif lain untuk menjadikan pengalaman mereka mengunjungi Hong Kong lebih fantastis dan berkesan.

Tiket masuk Candi Borobudur

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga memperkirakan penetapan tarif baru untuk masuk kawasan Candi Borobudur sebesar Rp 100 ribu sampai dengan Rp 150 ribu untuk wisatawan nusantara (wisnus).

Baca juga: Luhut Ancam Sikat Perusahaan Penimbun MinyaKita

Sementara untuk wisatawan mancanegara (wisman) akan berada di kisaran Rp 500 ribu per orang.

"Jadi, ancer-ancer-nya menurut saya yang nanti TWC akan kaji itu antara Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu dan wisatawan mancanegara itu Rp 500 ribu," kata Sandiaga.

"Itu nanti akan difinalkan oleh TWC," ujar Sandi lagi usai menghadiri rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta.

Namun Sandi tak merinci apakah tarif masuk Borobudur termasuk adalah hanya tarif masuk ke kawasan Candi Borobudur, atau termasuk akses naik ke area stupa candi.

Terkait dengan hal finalisasi penetapan tarif, kata dia, bakal dirampungkan oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Baca juga: Gaji UMK atau UMR Jember 2023 Terbaru

Sandi pun telah mendapat restu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan serta bakal melapor kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin jika PT TWC sudah siap.

"Jadi, jika ini akan dimulai, TWC nanti yang akan implementasikannya dan menindaklanjuti," katanya.

Terkait dengan kapan tiket dengan tarif baru, Sandi menyerahkan ke PT TWC, termasuk kesiapan para pemandu wisata.

Diungkapkan pula bahwa wisata Candi Borobudur juga telah diujicobakan kepada sekitar ratusan peserta ASEAN Travel Forum (ATF) 2023 dan telah berjalan lancar.

Saat uji coba, para peserta ATF 2023 mendapatkan pengalaman untuk paket edukasi dan konservasi. Adapun paketnya meliputi sandal upanat yang sesuai dengan relief Borobudur untuk menahan degradasi dari batu batuan candi dan juga paket Informasi (pemandu wisata).

Baca juga: UMK atau UMR Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com