JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membantah pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) yang menyebut kelangkaan Minyakita di pasaran lantaran banyak dijual di ritel.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menjelaskan, ketika Minyakita disalurkan ke ritel, pihaknya hanya menyerap 5 persen saja dari total keseluruhan minyak goreng yang dijual di ritel modern.
Hal ini pun menurut dia, tidak berlogika jika ritel disebut jadi penyebab Minyakita langka di pasaran.
Baca juga: MinyaKita Langka, Warga: Di FB Saya Lihat Banyak yang Jual, tetapi di Sekitar Sini Susah...
"Bagaimana mungkin dibilang habis karena dijual di ritel, sementara kita cuma serap MinyaKita 2 persen-3 persen dari minyak goreng yang kita jual," kata Roy kepada Kompas.com ketika dijumpai di Jakarta, Rabu (8/2/2023)
Lebih lanjut Roy mengatakan berdasarkan persentase penjualan, 85 persen konsumen di ritel masih membeli minyak goreng kualitas premium, bukan Minyakita.
"Jadi kalau Minyakita tersedia atau tidak peminatnya juga tidak maksimal," papar Roy.
Dia pun menilai penyebab Minyakita langka saat ini lantaran produsen yang memang tidak banyak jumlahnya.
"Makanya kita berharap dengan adanya oeningkatan produksi MinyaKita yang dari 300.000 ton sebulan menjadi 450.000 ton dapat mengatasi kelangkaan di pasar," kata Roy.
Baca juga: Minyakita Langka, Pemerintah Disarankan Tunjuk Bulog Jadi Distributor
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, penyebab Minyakita langka di pasaran lantaran banyak dijual di ritel modern serta banyak dijual secara online.
Padahal, mulanya pengadaan minyak kemasan dari pemerintah itu dimaksudkan dijual pasar tradisional.
"Banyak yang mengadu, 'Pak kok minyak gorengnya enggak ada?' Kita cek, oh bener enggak ada, rupanya banyak di ritel modern dan jualan online," ujar Zulhas, Kamis (2/2/2023).
Baca juga: Beli Minyakita Pakai KTP Itu Terlalu Ribet
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.