Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Cerita dari Negeri Kaya Sawit, Harga Minyak Goreng yang Terus Digoreng

Kompas.com - 09/02/2023, 11:20 WIB

KOMPAS.com - Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia setelah sebelumnya berhasil menyalip Malaysia. Namun, bak ironi, melimpahnya sawit tak serta membuat polemik minyak goreng bisa diatasi semudah membalikan telapak tangan.

Belakangan ini, masyarakat kembali dibuat ketar-ketir dengan minyak goreng bermerek MinyaKita. Minyak goreng rakyat ini langka di sejumlah daerah (MinyaKita langka).

Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.

Namun saat ini, harga minyak goreng merek MinyaKita sudah melonjak harganya di atas Rp 14.000 per liter. Bahkan di beberapa daerah harganya berada atas Rp 20.000 per liter.

Baca juga: Luhut Ancam Sikat Perusahaan Penimbun MinyaKita

Padahal, MinyaKita adalah solusi pemerintah untuk mengatasi masalah harga minyak goreng yang melambung sejak akhir tahun 2021 silam.

Sebagai informasi saja, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan meluncurkan MinyaKita pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp 25.000 per liter.

MinyaKita diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi kebijakan domestic price obligation (DMO) demi mendapatkan izin ekspor.

Sederhananya, perusahaan-perusahaan produsen minyak sawit yang beroperasi di Indonesia diharuskan memproduksi minyak murah kemasan MinyaKita agar bisa mendapatkan izin kuota ekspor CPO.

Baca juga: Dapat Restu Luhut, Tarif Baru Masuk Borobudur Diperkirakan Rp 150.000

Semakin besar MinyaKita yang diproduksi dan dipasarkan di dalam negeri, semakin besar pula kuota ekspor yang bisa diberikan pemerintah.

Jika sebelumnya berlaku 1:9, dalam regulasi terbaru adalah 1:6. Artinya eksportir berhak mengekspor sebanyak enam kali dari jumlah realisasi pemenuhan kebutuhan pasar domestik yang akan berdampak pada stabilnya pasokan minyak goreng dalam negeri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+