JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa tengah pada tahun 2023 di kisaran 4,5-5,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra mengatakan, ekonomi Provinsi Jawa Tengah tahun ini akan didorong dari sisi domestik sedangkan sisi eksternal diperkirakan menurun.
Di sisi domestik, kinerja investasi diperkirakan tumbuh sementara kinerja konsumsi rumah tangga masih bertahan.
Baca juga: Apakah Ekonomi Indonesia 2023 Bisa Tetap di Atas 5 Persen? Simak Pandangan Para Ekonom Ini
Sementara itu, di sisi eksternal, perlambatan akan didorong oleh penurunan permintaan ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT), alas Kaki dan furnitur di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang merupakan pasar andalan Jawa Tengah.
"Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).
Seiring dengan hal itu, inflasi pada tahun 2023 juga diperkirakan akan kembali ke dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen.
Penurunan inflasi tersebut didukung oleh harga komoditas pangan yang melandai seiring dengan peningkatan pasokan, ekspektasi inflasi yang semakin terkendali, serta perlambatan domestik demand akibat ketidakpastian global yang terus berlanjut.
Baca juga: Pengusaha Optimistis Ekonomi RI 2023 Tumbuh Positif dan Mampu Buka Lapangan Kerja Baru
Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,31 persen yoy meningkat dibandingkan 2021 yang sebesar 3,33 persen yoy.
Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dengan andil sebesar 3,24 persen. Dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari LU transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan.
Peningkatan LU transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan tersebut juga tercermin pada kenaikan saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha yang mencapai 11,70 persen, lebih tinggi dari 2021 yang sebesar 5,81 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.