Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Jawa Tengah Diprediksi Tumbuh 5,3 Persen, Didorong Investasi dan Konsumsi

Kompas.com - 09/02/2023, 20:15 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa tengah pada tahun 2023 di kisaran 4,5-5,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra mengatakan, ekonomi Provinsi Jawa Tengah tahun ini akan didorong dari sisi domestik sedangkan sisi eksternal diperkirakan menurun.

Di sisi domestik, kinerja investasi diperkirakan tumbuh sementara kinerja konsumsi rumah tangga masih bertahan.

Baca juga: Apakah Ekonomi Indonesia 2023 Bisa Tetap di Atas 5 Persen? Simak Pandangan Para Ekonom Ini

Sementara itu, di sisi eksternal, perlambatan akan didorong oleh penurunan permintaan ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT), alas Kaki dan furnitur di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang merupakan pasar andalan Jawa Tengah.

"Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).

Seiring dengan hal itu, inflasi pada tahun 2023 juga diperkirakan akan kembali ke dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen.

Penurunan inflasi tersebut didukung oleh harga komoditas pangan yang melandai seiring dengan peningkatan pasokan, ekspektasi inflasi yang semakin terkendali, serta perlambatan domestik demand akibat ketidakpastian global yang terus berlanjut.

Baca juga: Pengusaha Optimistis Ekonomi RI 2023 Tumbuh Positif dan Mampu Buka Lapangan Kerja Baru


Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 5,31 Persen di 2022

Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,31 persen yoy meningkat dibandingkan 2021 yang sebesar 3,33 persen yoy.

Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dengan andil sebesar 3,24 persen. Dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari LU transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan.

Peningkatan LU transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan tersebut juga tercermin pada kenaikan saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha yang mencapai 11,70 persen, lebih tinggi dari 2021 yang sebesar 5,81 persen.

"Prompt Manufacturing Index (PMI) Jawa Tengah juga meningkat menjadi 51,88 selama 2022," tambahnya.

Baca juga: Optimisme dan Strategi Pemerintah Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi 2023

Lebih lanjut, capaian inflasi Jawa Tengah juga berada pada level terjaga, dengan kecenderungan yang semakin membaik dalam sasaran inflasi yang ditetapkan.

Pada Januari 2023, inflasi Jawa Tengah mengalami tercatat sebesar 0,32 persen dibandingkan bulan lalu (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,34 persen mtm.

Penurunan inflasi disebabkan oleh inflasi komponen administered price yang dipengaruhi oleh penurunan harga bensin seiring dengan penyesuaian harga untuk beberapa jenis bensin terutama non subsidi.

Lebih lanjut, penurunan komponen AP juga dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara. Penurunan ini sejalan dengan harga avtur dunia yang mulai melandai serta adanya penambahan jumlah dan rute maskapai pesawat seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pandemi.

Namun demikian, kenaikan beberapa komoditas strategis, seperti beras, aneka cabai, dan bawang merah menahan penurunan inflasi yang lebih dalam.

"Peningkatan harga pada komoditas-komoditas dimaksud disebabkan belum masuknya masa panen komoditas beras dan curah hujan yang tinggi yang berdampak pada komoditas hortikultura," ungkapnya.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen, Sri Mulyani: Jadi Titik Terang di Tengah Guncangan Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com