JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomema pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini menambah tugas pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan. Salah satu upayanya melalui program Kartu Prakerja.
Lantas, seberapa efektifnya program tersebut mengurangi angka pengangguran? Kepala Komunikasi Manajemen Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan, pelaksanaan Kartu Prakerja diyakini mampu mengurangi masalah tersebut.
Namun, dirinya tidak bisa memperkirakan seberapa besar Prakerja mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan.
Baca juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 48 Belum Dimulai, PMO: Baru Sekadar Daftar Akun
"Kalau kita berbicara seberapa efektivitas (mengurangi angka pengangguran) itu kan banyak faktor. Bisa dari ilmu, inter personal-nya, kemudian pro aktifnya. Kita mengisi dari ilmunya, bagaimana orang itu bisa percaya diri," katanya ditemui di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Setidaknya kata William, dengan ilmu atau pelatihan yang didapatkan peserta ketika mengikuti program Prakerja mampu meningkatkan kemampuan serta kepercayaan diri para angkatan kerja.
"Kadang-kadang orang gagal itu kenapa sih? karena skill-nya enggak match. Saya juga menemukan orang skill-nya ada, tapi enggak 'pede' itu juga jadi faktor. Tapi paling enggak kita berkontribusi melengkapi angkatan kerja dengan ilmu-ilmu yang relevan saat ini," kata dia.
Baca juga: Kartu Prakerja Diperkenalkan Lagi di Forum PBB, Disebut Berdampak Positif untuk Kesejahteraan
Kendati PHK banyak terjadi di perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, keahlian digital masih dibutuhkan. Namun tak semua harus fokus dengan digitalisasi. Keahlian seperti bertani juga banyak diminati oleh peserta Kartu Prakerja.
"Engineer, operator alat berat, hospitality juga banyak, farmers juga banyak. Tidak semua harus digital ya, kan negara kita kayak komoditas, agro itu kan enggak digital. Tinggal bagaimana cara mengefesiensikan quality crop (tanaman berkualitas)," jelas William.
Seperti diketahui, fenomena PHK di perusahaan teknologi terus terjadi. Di Amerika Serikat saja, Google, Microsoft, Meta, Zoom, Twitter, Spotify, dan eBay telah mengumumkan PHK karyawan.
Sedangkan di Indonesia, PHK terjadi di Zenius, LinkAja, SiCepat, Tanihub, Shopee, Tokocrypto, Ruangguru dan masih banyak lagi.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Dibuka, Hati-hati Penipuan Catut Tim Manajemen
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.