Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Sebut Petani Sumbang Ekonomi Negara hingga Rp 278 Triliun

Kompas.com - 10/02/2023, 16:41 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa petani telah menyumbang perekonomian Indonesia dengan total mencapai lebih dari Rp 278 triliun.

“Ekspor kalian (petani) pada 2022 kemarin naik Rp 458 triliun. Berarti, Bengkulu punya andil, petani punya andil," kata SYL dalam keterangan keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (10/2/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan panen raya padi di Desa Sari Mulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Jumat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2022, luas panen padi di Bengkulu pada 2022 diperkirakan sebesar 58.664 hektar (ha) atau meningkat 2.959 ha.

Jika dihitung secara persentase, luas panen padi pada 2022 naik 5,31 persen dibandingkan tahun 2021.

Baca juga: Resmikan Bendungan Sadawarna, Jokowi: Kalau Produksi Padi Tidak Naik, Awas

Seperti produksi padi pada 2022 mengalami peningkatan 19.039 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 7,02 persen menjadi 290.156 ton GKG dibandingkan tahun 2021.

Dengan kenaikan produksi tersebut, SYL memberikan apresiasi terhadap kontribusi petani, terutama di Kabupaten Seluma dalam usaha swasembada beras Indonesia.

"Indonesia dan Bengkulu Insya Allah tidak perlu ragu menghadapi tantangan apapun karena ada pertanian yang bekerja dengan maksimal di tempat ini," katanya.

SYL mengungkapkan, komoditas pertanian unggulan Kabupaten Seluma tidak hanya berupa padi tetapi juga kopi, kelapa sawit, cangkang sawit, dan manggis.

Baca juga: Efek Minum Kopi Instan Setiap Hari pada Kesehatan, Baik atau Buruk?

Menurut data BPS, cangkang sawit telah menyumbang sekitar 10,91 persen dari total 23,99 triliun dollar AS untuk hasil ekspor Bengkulu.

Oleh karenanya, SYL berharap, petani Seluma dapat terus mengembangkan dan memanfaatkan lahan pertanian yang masih luas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian di Bengkulu.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memberikan edukasi kepada petani Seluma tata cara membuat biosaka sebagai booster pupuk dalam meningkatkan produksi petani.
DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memberikan edukasi kepada petani Seluma tata cara membuat biosaka sebagai booster pupuk dalam meningkatkan produksi petani.

Selain menghadiri kegiatan panen, ia menyempatkan diri untuk memberikan edukasi kepada petani Seluma tata cara membuat biosaka sebagai booster pupuk dalam meningkatkan produksi petani.

Sebagai informasi, SYL melalui pihaknya juga memberikan bantuan kepada petani, berupa benih padi, power thresher, pupuk organik cair, serta hand sprayer elektrik.

Baca juga: Jenis-jenis Label Benih Padi, Apa Saja?

Negara kuat jika pangan juga tersedia

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah Syahili mengatakan bahwa negara akan kuat apabila pangan juga tersedia.

"Kalau pangan tersedia, maka negara akan kuat. Sekarang ini Pak Menteri, kita surplus untuk gabah," imbuhnya.

Menurut data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma, wilayah ini memiliki sekitar 6.500 ha tanaman padi dengan dua kali masa penanaman setiap tahunnya.

Rosjonsyah mengungkapkan bahwa petani Seluma saat ini sedang menerapkan penanaman padi organik untuk pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Melalui Pertanian Padi Organik, Petani di Karawang Raup Cuan Ratusan Juta Sekali Panen

Menambahkan pernyataan Rosjonsyah, Bupati Seluma Erwin Octavian mengungkapkan bahwa hampir 70 persen tanaman petani Seluma sudah berlabel organik.

“Kemarin, kami juga koordinasi dengan BMKG (tentang cara) menanam tanaman padi menggunakan sistem organik. Alhamdulillah, di lahan ini kurang lebih sekitar 300 ha persegi," tutur Erwin.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com