Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/02/2023, 08:45 WIB
Penulis Mela Arnani
|

KOMPAS.com - Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun tersibuk di Indonesia, khususnya di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Stasiun Manggarai menjadi pusat pemberhentian kereta rel listrik (KRL), seperti tujuan Jakarta Kota, Bogor, Tanah Abang, dan Bekasi.

Wilayah Manggarai sebenarnya telah dikenal sejak abad ke-17, di mana awalnya merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores.

Disadur dari laman resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI), wilayah yang masuk Gementee Mester Cornelis ini kemudian berkembang menjadi sebuah kampung budak.

Lantas, bagaimana asal-usul dan perjalanan dibangunnya Stasiun Manggarai?

Baca juga: Stasiun Manggarai Penuh Sesak Penumpang, KCI: Stasiun Masih dalam Proses Pembangunan

Pembangunan Stasiun Manggarai

Awalnya, kereta api (KA) yang melintasi wilayah Manggarai dibangun oleh perusahaan swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang memiliki jalur lintas Jakarta-Bogor, saat itu disebut Jakarta-Buitenzorg.

Untuk menjadi tempat pemberhentian jalur lintas ini, dibangunlah Stasiun Bukitduri, yang sekarang menjadi depo kereta rel listrik (KRL).

Pada tahun 1913, perusahaan kereta api negara, Staatssporwegen (SS), menguasai jaringan kereta api di wilayah Jakarta, setelah membeli jalur Jakarta-Bekasi dari kepemilikan Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) pada tahun 1899.

Staatssporwegen melakukan penataan ulang jalur kereta api di Jakarta, salah satunya dengan membongkar Stasiun Bukitduri dan membangun Stasiun Manggarai.

 Baca juga: Stasiun Manggarai Penuh Sesak, Kemenhub: Eskalator dan Lift Tidak Dapat Difungsikan Secara Optimal

Asal-usul Stasiun Manggarai

Dipimpin oleh arsitek Belanda, Ir. J. Van Gendt, pembangunan Stasiun Manggarai dimulai pada tahun 1914.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+