Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

"Banyak Anak, Banyak Rezeki" Masihkah Berlaku?

Kompas.com - 11/02/2023, 17:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalimat "Banyak Anak, Banyak Rezeki" sudah tak asing lagi di telinga kita saat ini. Orang tua zaman dahulu menyakini hal tersebut sehingga tak heran memiliki keturunan yang banyak.

Namun di zaman sekarang, yang semuanya serba mahal dan keadaan ekonomi yang sedang lesu, apakah kalimat tersebut masih relevan untuk dipercayai?

Pakar Perencanaan Keuangan dan CEO Finante.id, Rista Zwestika CFP® mengatakan, dengan keadaan gonjang-ganjing ekonomi saat ini, tak salah jika masih ada orang yang mempercayai kalimat tersebut. Sebab menurut dia, mau berapa pun jumlah keturunan yang ingin dimiliki tergantung seberapa siap perencanaan keuangan yang dimiliki.

Baca juga: Berkaca dari Skandal Goreng Saham Adani, Jokowi Minta OJK Perkuat Pengawasan di Sektor Jasa Keuangan

"Kalau orang dulu ngomong banyak anak banyak rezeki betul karena setiap anak memiliki marwah dan rezekinya masing-masing. Tapi balik lagi kalau ngomong realita banyak anak saat ini, yah tergantung bagaimana kesiapan keuangan kita," ujarnya saat ditemui Kompas.com, di Jakarta, Sabtu (11/2/2023).

"Yah memang rezeki sudah diatur Tuhan dan rezeki tidak bisa tertukar tapi kan rezeki kita yang mengusahakan," sambung Rista.

Rista menjelaskan, di keadaan ekonomi yang rawan ini, penting untuk mengatur perencanaan uang dengan baik.

Dia mencontohkan, jika 1 keluarga memiliki banyak anak, namun orang tua mendadak tidak bekerja, tentu menjadi suatu masalah yang besar di dalam keluarga tersebut mengingat biaya hidup dan pendidikan setiap tahunnya semakin mahal.

Sementara jika dalam 1 keluarga memiliki anak yang sedikit, kondisi orang tua juga tidak bekerja, Rista bilang, pasti masalah yang dihadapi tidak sebesar ketika memiliki anak yang banyak.

"Tapi ini bukan berarti kita melarang banyak anak. Tapi semuanya dikembalikan lagi bagaimana kesiapanya finansialnya. Kalau banyak anak tapi finasial siap yah kenapa enggak. Tapi kalau misalnya melihat realita, 'oh dana pendidikan mahal, ini mahal, itu mahal dan berpikir cukup punya anak 1', yah kenapa enggak? Balik lagi kepilihan masing-masing dan kesiapan masing-masing," pungkasnya.

Baca juga: Simak 5 Tips Mengelola Keuangan Hadapi Resesi 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+